Mobil Meledak di Irak Setelah Buka Puasa, 46 Tewas
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Tujuh mobil yang terkoordinasi meledak menghancurkan kesibukan Sabtu malam (20/7) di wilayah Syiah Baghdad. Tanpa ampun setidaknya 46 orang tewas baik di dalam maun di luar ibukota. Mobil meledak setelah berbuka puasa yang mana hal ini menorehkan tujuan dari bulan suci Ramadhan, karena pada saat itu banyak orang yang sedang di luar atau bersantai di rumah makan atau kedai kopi pada sore hari setelah buka puasa berdasarkan laporan foxnews.
Pemboman dan penyerangan lainnya saat ini telah terbunuh lebih dari 250 orang sejak awal Ramadhan 10 Juli, berdasarkan perhitungan Press Asosiasi. Kekerasan yang terus berlanjut mengorbankan darah orang tak berdosa tersebut menciptakan ketakutan dengan meluasnya kabar kaum sektarian membunuh untuk mendorong negara ke tepi perang saudara setelah invasi Amerika Serikat tahun 2003.
Meskipun tidak diketahui siapa pelakunya, titik Syiah merupakan taktik favorit Al Qaeda dalam upaya pengeboman di Irak.
Hari Sabtu dimulai dengan meledaknya pusat pertokoan ramai pengunjung yang mengguncang bangunan di pusat Baghdad sekitar Karrada. Polisi mengatakan sembilan orang tewas dan 17 orang luka-luka, dan setelah menyisakan kehancuran beberapa toko dan pedagang kaki lima.
“Sore hari adalah waktu tersibuk sepanjang hari ketika banyak orang datang ke Karrada setelah buka puasa untuk makan di restoran, kita tidak tahu siapa yang harus disalahkan terhadap pelanggaran keamanan ini, tapi yang kita tahu hanya satu hal, setiap hari selalu ada pertumpahan darah.” kata seorang pedagang pakaian Karim Sami, yang berjualan tidak jauh dari lokasi terjadinya ledakan.
Ledakan mobil yang sama terjadi di barat laut distrik Tobchi, delapan terbunuh dan 29 luka-luka, dan Baiyaa sebelah barat Baghdad, tiga tewas dan 13 luka-luka. Dan peledakan lainnya bagian tenggara Baghdad Zafaraniyah, membunuh enam dan 15 luka-luka. Dua ledakan mobil meledak di sekitar New Baghdad wilayah tenggara terbunuh 5 orang dan 17 luka-luka. Masih peledakan bom lainnya di bagian Shiite lingkungan tempat tinggal orang barat muslim di Shurta, empat tewas dan 12 luka-luka, berdasarkan laporan petugas berwenang.
Badan Intelejen Irak, yang sebenarnya tida berwenang bicara pada wartawan, mengatakan peristiwa pengeboman mobil terkoordinasi mengindikasikan campur tangan Al Qaeda dalam hal ini.
Beberapa jam sebelum peledakan, pria bersenjata yang mengemudikan mobil bak terbuka menembak dan membunuh pemimpin lokal dari milisi lokal Sunni, yang menentang Al Qaeda dan dua bodyguardnya di dekat kota Baqouba, 60 kilometer dari timur laut ibukota Irak, berdasarkan laporan polisi. Baqouba merupakan ibukota provinsi Diyala, yang merupakan tempat terjadinya perang sengit antara tentara Amerika dan pemberontak di Irak.
Seorang petugas Bassem Mahmoud, yang pergi menemui kelompok Sunni yang dikenal dengan Sahwa, yang tergabung untuk melawan Al Qaeda selama puncak perang Irak berlangsung. Ia terbunuh sehari setelah bom mematikan di masjid Sunni di Diyala yang menewaskan 22 orang dan belasan luka-luka.
Anggota Sahwa yang lain tewas bersama empat orang lainnya ketika bom terjadi pada hari Sabtu dekat rumahnya di Madain, sekitar 20 kilometer tenggara Baghdad, kata petugas. Empat orang luka-luka saat penyerangan tersebut.
Keresahan yang terjadi di utara kota Mosul, pihak berwenang mengatakan seorang pria meledakan dirinya sendiri dekat pos militer yang menewaskan seorang wanita dan 20 orang luka-luka, banyak dari mereka merupakan tentara.
Pria bersenjata di dekat kota Mosul juga menculik dua pria dan benar-benar melukai keduanya, kata pihak berwenang. Mosul terletak sekitan 360 kilometer dari barat laut Baghdad .
Polisi menyampaikan detil setiap penyerangan tersebut, sementara petugas rumah sakit melaporkan korban yang meninggal. Seluruh petugas tidak diketahui namanya karena mereka memang sebenarnya tidak berwenang berbicara kepada media.
Editor : Yan Chrisna
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...