Momentum Luar Biasa: Naomi Osaka Menyalakan Api Olimpiade
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Momen yang luar biasa bagi Naomi Osaka, petenis perempuan jepang di kelas dunia. Dan momen itu untuk Jepang baru, untuk ketidakadilan rasial, untuk atlet wanita, dan u7ntuk tenis.
Pemenang Grand Slam empat kali ini diberi kehormatan menyalakan api pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada hari Jumat (23/7).
Itu adalah pilihan yang bisa dihargai di seluruh dunia: Di Jepang, tentu saja, negara tempat Osaka lahir dan negara tempat dia bermain; di Haiti yang diperangi karena dari sanalah ayahnya berasal; dan tentunya di Amerika Serikat, karena di sanalah atletperempuan berpenghasilan tertinggi di dunia ini tinggal, dan tempat di mana dia telah berbicara blak-blakan tentang ketidakadilan rasial.
Plus, di mana-mana di antara hal-hal itu, karena Osaka adalah superstar.
Tetapi dia sering menerima sambutan yang tidak nyaman di Jepang, karena rasnya, dengan keluarganya pindah ke AS ketika dia berusia tiga tahun. Kemunculannya sebagai pemain tenis papan atas telah menantang sikap publik tentang identitas dalam budaya homogen yang didorong untuk berubah.
Momen itu selalu menjadi misteri sampai saat terakhir siapa yang mendapat kehormatan menyalakan api olimpiade.
Sadaharu Oh, Shigeo Nagashima dan Hideki Matsui termasuk di antara pemain bisbol hebat yang ambil bagian dalam membawa api ke dalam stadion. Dan di negara di mana bisbol adalah olahraga No. 1, Osaka tidak serta merta diharapkan mendapat kehormatan tertinggi.
Tapi di sanalah dia berada di tengah panggung ketika sebuah tangga muncul, sebuah kuali terbuka di atas puncak yang terinspirasi oleh Gunung Fuji dan Osaka naik dengan bendera Olimpiade dan bendera Jepang tertiup angin ke sebelah kirinya. Dia mencelupkan api ke dalam, kuali dinyalakan dan kembang api memenuhi langit kota Tokyo. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Parlemen Swiss Memilih untuk Melarang Hizbullah Lebanon
BERN, SATUHARAPAN.COM-Parlemen Swiss pada hari Selasa (17/12) memilih untuk melarang Hizbullah, dala...