Mourinho: Madrid Tak Punya Empati, Mereka Hanya Berpolitik

TEXAS, SATUHARAPAN.COM - Jose Mourinho, pelatih Chelsea berkebangsaan Portugal mengatakan bahwa Real Madrid hanya mementingkan urusan bisnis, dan terlalu banyak ikut campur dalam ‘politik’. Mourinho mengatakan dalam jumpa pers seusai pertandingan sepakbola persahabatan melawan Internazionale (Italia) pada Kamis (1/8).

Mourinho mengatakan bahwa politik yang dimaksudkannya yakni ada tradisi selalu ada dua kubu di ruang ganti pemain, dan ada saja egoisme di antara pemain-pemain bintang sehingga menganggap peran pelatih tidak penting sebagai pemimpin.

"Madrid klub spesial. Ini bukan hanya klub. Madrid adalah politik. Madrid bukan soal sepakbola, Madrid bukan tentang olahraga, tapi banyak hal lain di sekitarnya," ungkap Mourinho.

Pelatih 50 tahun ini angkat kaki dari Santiago Bernabeu (markas Real Madrid) setelah hasil negatif di akhir musim lalu, Real Madrid harus merelakan juara Liga Spanyol kepada Barcelona dan kalah di final Copa del Rey (Piala Raja Spanyol) dari tim tetangga mereka, Atletico Madrid.

Mourinho juga menjadi sorotan negatif karena bersitegang dengan kiper sekaligus kapten Iker Casillas dan bek Pepe, dan pelatih asal Portugal mengatakan di Madrid tidak fokus dalam sepakbola.

Mourinho mengatakan bahwa pada tahun kedua kepelatihannya di Real Madrid sesungguhnya telah mempersembahkan gelar, tetapi pada musim ketiga kepelatihannya ia hanya mendapat rekor yang unggul secara statistik, bukan rekor juara.

"Di tahun kedua kami memenangkan liga. Kami tim terbaik dalam sejarah Spanyol, kami mengumpulkan 101 poin, kami mencetak 121 gol dan di musim ketiga adalah tahun pemilihan. Pada tahun berikutnya, pemilihan seleksi pemain di klub sangat berarti dan kami berada di tengah-tengah hal yang tidak normal dan hanya orang yang berkecimpung di dalamnya yang memahami apa itu transfer, dan saya tak bisa memahaminya," kata Mourinho berapi-api. (espnfc.com)

Editor : Yan Chrisna