MPR: Banyuwangi Miliki Prinsip Lima S
BAYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang menilai bahwa Kabupaten Banyuwangi telah menerapkan prinsip lima S, yaitu strategi, struktur, sistem, skill, speed dan target.
“Dari Kabupaten ini saya juga belajar. Kabupaten ini telah menerapkan prinsip lima S. Nanti wartawan bisa cari sendiri potensi Banyuwangi,” kata Oesman di sela-sela sosialisasi empat pilar MPR RI di Bayuwangi, Jawa Timur, hari Jumat (25/11).
Menurut Oesman Sapta Kabupaten Banyuwangi ini memiliki potensi yang bisa dicontoh oleh MPR.
“Saya semalam jalan-jalan bersama Bupati melihat langsung sistem filling di pedesaan. Ini bisa dicontoh MPR. MPR wajib mencontoh ini. Kita jangan malu mencontoh,” kata dia.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa berbagai kemajuan daerah Banyuwangi. Di antaranya memperpanjang landasan bandara menjadi 2.200 meter dan sudah bisa didarati pesawat jet, pengurangan kemiskinan dari 24 persen menjadi 9,17 persen, pendapatan per kapita naik dari 17 juta menjadi 37,6 juta per tahun.
Anas mengatakan sejak lima tahun terakhir memproteksi pasar rakyat. Karena itu di Banyuwangi tidak ada minimarket waralaba dan pusat perbelanjaan. Selain itu, Banyuwangi juga tidak memberikan tempat bagi buah impor masuk ke kota itu.
“Upaya ini telah meningkatkan pendapatan rakyat,” kata dia.
Selain itu, Anas juga mengatakan bahwa Banyuwangi telah mengubah image dari sebelumnya dikenal sebagai kota yang sarat klenik menjadi kota yang akrab dengan teknologi.
“Ini dibuktikan dengan penggunaan teknologi industri (IT) di pedesaan seperti pemanfaatan komputer dan internet di desa,” kata dia.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...