Mudik, Penumpang Kehilangan Rp10 Juta dalam Bus AKDP
MEDAN, SATUHARAPAN.COM â Seorang penumpang mengaku kehilangan Rp10 juta berupa barang berharga dalam bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) ditumpangi saat melakukan perjalanan mengunjungi mertua di Medan dari Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara pada Rabu (30/7) dini hari tadi.
"Barang saya yang hilang adalah barang-barang eletronik. Jika dinilai dengan uang, maka total kerugian saya derita senilai Rp10 juta terdiri dari satu unit laptop dan sebuah komputer tablet," ujar Rika (28) ketika tiba di Medan, Rabu (30/7).
Menurut dia, bus AKDP yang ditumpanginya pada Selasa (29/7), dari Pekan Ujung Batu, Sosa adalah milik CV Putra Padang Bolak yang pada hari tersebut perusahaan angkutan itu memberangkatkan jenis bus pariwisata dengan tempat duduk 2-2 yang dilengkapi AC dan toilet.
Selama dalam perjalanan terlihat para penumpang naik yang dimulai dari daerah bernama Sibuhuan, Gunung Tua dan beberapa daerah lainnya. Penumpang mulai turun di Kisaran, Kabupaten Asahan, kemudian Rantau Parapat, Batubara, Serdang Bedagai hingga Medan.
Rika dan suami serta seorang buah hati mereka, duduk dikursi nomor tiga dari belakang atau lebih dekat dengan toilet.
"Di belakang kami ada beberapa penumpang, mereka naik dan turun selama perjalanan ke Medan. Sedangkan saya dan suami terlelap tidur serta sesekali terjaga, memerhatikan tas sandang yang bagasi bagian atas. Di dalam tas itu terdapat laptop dan komputer tablet, " katanya.
Setelah bus berada di Kabupaten Deli Serdang atau mau masuk ke Kota Medan sekitar pukul 5.35 WIB, lanjutnya, alangkah terkejutnya dia karena mendapati tas sandang yang diletakkan dibagian atas kepalanya telihat kancing tas terbuka.
"Kancing tas terbuka, isinya berupa laptop dan tablet sudah tidak ada. Ketika saya laporkan ke supir, mereka seperti lepas tanggung jawab. Dengan mengatakan sewaktu dirinya jadi supir CV Batang Pane Baru, duit penumpang senilai Rp150 juta lenyap dicuri maling," ucapnya.
"Kami tidak bisa mengidentifikasi pelaku pencurian. Karena semua penumpang membeli tiket, baik di pool bus atau loket pejualan tiket setiap daerah yang dilintasi," katanya lagi.
Eka (26), salah seorang supir taksi di Medan mengatakan, baik penumpang bus maupun supir bus atau kondektur harus dicurigai karena maraknya aksi kejahatan di dalam bus dengan mengambil barang-barang berharga milik penumpang.
"Penumpang bus baik AKDP maupun AKAP yang kehilangan barang terutama di Sumatera Utara kerap terjadi. Tapi anehnya, para kondektur dan supir tidak melakukan pengawasan barang-barang milik penumpang. Sehingga patut dicurigai ada `permainan` yang menyebabkan penumpang menderita kerugian," katanya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...