Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 21:02 WIB | Senin, 16 Juni 2014

Muhammadiyah: Awal Ramadan 28 Juni

Penetapan Awal Ramadan Muhammadiyah. Ketua Bidang Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yunahar Ilyas (kanan) didampingi Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Marifat Iman (kiri) menyampaikan maklumat penetapan hasil hisab ramadan, syawal dan zulhijah 1435 H di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (16/6). PP Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1435 H jatuh pada hari Sabtu 28 Juni 2014 dan 1 Syawal 1435 H jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa bulan Ramadan 1453 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2014, kata Yunahar Ilyas, ketua PP Muhammadiyah bagian Tarjih, Tajdid dan Pemikiran Islam.

“Berdasarkan hasil hisab wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid kami, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1435 H dan dimulainya puasa Ramadan jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014,” kata Yunahar melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin (16/6).

Yunahar mengatakan penentuan awal puasa itu didasarkan pada Maklumat PP Muhammadiyah nomor 02/MLM/I.0/E/2014, tanggal 09 Rajab 1435 H/8 Mei 2014.

Ia mengharapkan apabila terdapat perbedaan awal puasa dari pihak lain agar tidak mengganggu kesatuan umat Islam dan mengedepankan toleransi, ukhuwah serta saling menghargai atas perbedaan dalam menjalankan ibadah.

“Perbedaan itu termasuk perbedaan dalam waktu memulai dan mengakhiri ibadah puasa Ramadan. Ukhuwah jangan dimaknai secara sempit sebagai penyatuan cara beribadah, tetapi dikembangkan ke hal-hal yang lebih luas untuk membangun tatanan kehidupan umat dan bangsa yang memberikan ruang untuk kemajemukan dan membangun peradaban yang tinggi,” kata dia.

Yunahar juga mengimbau kepada segenap Muslim untuk menjalani puasa dengan keikhlasan.

“Kepada segenap Muslim agar memulai puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadan dengan niat ikhlas karena Allah, mengikuti sunnah Rasulullah.”

“Jadikan puasa dan ibadah Ramadan sebagai proses transformasi spiritual ihsan yang membentuk kesalehan individual dan kesalehan sosial sehingga kehidupan di negeri ini bebas dari korupsi serta segala bentuk penyimpangan dan kerusakan,” katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home