Muhammadiyah: Pemerintah Tidak Minta Maaf kepada PKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengungkapkan tidak ada rencana pemerintah untuk meminta maaf kepada partai terlarang PKI.
"Kami tadi minta klarifikasi dari Bapak Presiden mengenai isu yang berseliweran apakah pemerintah akan memberikan pernyataan atau minta maaf kepada PKI," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti seusai pertemuan pengurus PP Muhammadiyah dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (22/9).
Ia menyebutkan tidak ada sama sekali rencana yang sempat ramai diperbincangkan itu.
"Ternyata beliau menyampaikan sama sekali tidak ada agenda, bahkan terpikir pun tidak, sehingga kalau ada isu-isu yang berkembang di media bahwa pemerintah akan meminta maaf kepada PKI sudah kami klarifikasi," ucapnya.
Ia menegaskan, pemerintah di bawah Presiden Jokowi tidak mengagendakan atau membuat pernyataan meminta maaf.
Ia menyebutkan, tidak ada penjelasan mengenai alasannya, namun yang jelas Muhammadiyah, NU, dan TNI mendukung sikap pemerintah itu.
Ia menyebutkan Muhamamadiyah, NU, dan ormas Islam lain berada pada posisi yang mendukung sikap pemerintah itu, termasuk sikap TNI.
"Beliau menyatakan kalau kami minta maaf kepada PKI kami akan berhadapan dengan NU, Muhammadiyah, dan TNI. Itu yang beliau sampaikan," ungkapnya.
Selain Sekretaris Umum, pengurus PP Muhammadiyah yang ikut hadir dalam pertemuan dengan Presiden adalah Ketua Umum Haedar Nashir, empat ketua yaitu Yunahar Ilyas, Dadang Kahmad, Dahlan Rais, dan Agus Taufiqurrahman.
Selain itu hadir pula Sekretaris Agung Danarto, Bendahara Umum Suyatno, Majelis Hukum dan HAM Syaiful Bakhri, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Bambang Setiadji, serta Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini dan Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan.(Ant)
Editor : Sotyati
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...