“Muka Baru” Wakili Sulsel II
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kemungkinan besar, lima dari sembilan anggota DPR-RI periode 2014-2019 adalah muka baru. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil rekapitulasi suara pemilu pada rapat pleno Komisi Pemilihan Umum, Selasa (6/5).
Mereka adalah Andi Akmal Pasludin (PKS), Samsu Niang (PDIP), Andi Iwan Darmawan Aras (Gerindra), Muhammad Nasyit Umar (Demokrat), dan Andi Muhammad Ghalib (PPP). Dan “muka lama” yang kembali mewakili Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bone, Kabupaten Maros, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Parepare, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo adalah Akbar Faizal (NasDem), Syamsul Bachri (Golkar), Andi Rio Idris Padjalangi (Golkar), dan Andi Taufan Tiro (PAN).
Akmal Pasludin adalah wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan. Dia adalah ketua DPW PKS Sulawesi Selatan. Mantan tim pemenangan Pilgub Sulsel ini pernah disebut-sebut dalam kasus suap kuota impor daging sapi.
Samsu Niang, pengalaman organisasinya adalah Wakil Ketua FGGI (Federasi Guru Independen Indonesia) Korlap Indonesia Timur Tahun 2008 -2003, Ketua FK PAGI (Forum Komunikasi pengkajian Aspirasi Guru Indonesia Sulsel 2008 – 2012), Ketua ISORI (Ikatan Sarjana Olah raga) Makassar 2009 – 2014, Ketua PODSI (Persatuan Olah raga Dayung Seluruh Indonesia) Makassar tingkat 2009 – 2014, dan Ketua Badan kehormatan KONI Makassar 2009 sampai sekarang.
Andi Iwan Darmawan Aras adalah ketua Gapensi Makassar. Kampanyenya dibantu oleh Mantan Walikota Parepare dua periode Zain Katoe. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Gia Lestari perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.
Muhammad Nasyit Umar mantan kepala dinas pengelolaan sumber daya air ini terakhir banyak berkiprah dalam usaha pengadaan barang dan jasa pada projek-projek pemerintah.
Andi Muhammad Ghalib adalah Kepala Kejaksaan Agung era Presiden BJ Habibie.
Muka Lama
Setelah mundur sebagai anggota Komisi II DPR sekaligus kader Partai Hanura pada tahun lalu, Akbar Faizal akan kembali ke Senayan. Kali ini, inisiator Tim Pengawas Kasus Century itu melaju ke DPR sebagai caleg dari Partai NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan II.
Akbar mengisi satu kursi yang diperoleh Partai NasDem, dari sembilan kursi yang dialokasikan untuk Dapil Sulsel II. Saat mencalonkan diri pada pemilu 2009 lewat Partai Hanura, Akbar juga maju di dapil Sulsel II.
Syamsul Bachri, mantan Sekjend Kosgoro—sayap Golkar—banyak berkarier di departemen perdagangan. Di kursi Pemerintahan ia menjadi Kepala Bidang Diklat Struktural Esselon III di Deperindag pada 1997.
Ia pertama kali menjadi anggota DPR-RI tahun 1997-1999 dari Golkar. Periode 1999-2004, 2004-2009 dan periode 2009-2014 ia masih “setia” menjadi wakil rakyat utusan Golkar.
Andi Rio Idris Padjalangi saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014 pernah menjabat sebagai ketua Pansus RUU Jabatan Notaris.
Pada periode terakhir, ia menjadi Wakil Ketua Komisi X DPR-RI yang mengurusi bidang Industri, Perdagangan dan BUMN, dengan mitra kerja Kementerian Industri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Badan Koordinasi Penanaman Modal (KPM), Badan Standardisasi Nasional (BSN), Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Andi Taufan Tiro adalah politikus dan wirausahawan berasal dari Kabupaten Bone, Sulsel. Pernah mencalonkan diri menjadi calon Bupati Bone, Sulawesi Selatan dalam Pemilihan Bupati Bone 2013. Awal 2012 pernah diisukan menampar petugas Bea dan Cukai Bandara Hassanuddin. Namun, kasusnya menguap. (Rep. Prasasta Widiadi)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...