Mulai Oktober Australia Pimpin Gugus Tugas Maritim Laut Merah
SATUHARAPAN.COM-Australia akan mengambil alih komando gugus tugas maritim di Laut Merah dan Teluk Aden mulai Oktober, kata kementerian pertahanan pada hari Jumat (23/8).
Gugus Tugas Gabungan 153 dari Pasukan Maritim Gabungan didirikan pada bulan April 2022 untuk fokus pada keamanan maritim di kawasan tersebut.
Gugus tugas ini diperkuat pada bulan Desember sebagai tanggapan atas serangan Houthi di Laut Merah.
Dalam lusinan serangan di Laut Merah sejak November, Houthi telah menenggelamkan dua kapal dan menyita satu kapal lagi, menewaskan sedikitnya tiga pelaut dan mengganggu perdagangan global dengan memaksa pemilik kapal untuk menghindari jalan pintas perdagangan Terusan Suez yang populer.
Sementara itu dilaporkan bahwa kelompok Houthi Yaman menargetkan kapal tanker minyak Sounion dan kapal SW North Wind I di Laut Merah dan Teluk Aden, kata juru bicara militer kelompok yang berpihak pada Iran, Yahya Saree, pada hari Kamis (22/8).
Sounion "milik perusahaan yang memiliki hubungan dengan musuh Israel dan melanggar keputusan larangan masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pidato yang disiarkan televisi.
Kapal itu membawa 150.000 ton minyak mentah ketika menjadi sasaran beberapa proyektil pada hari Rabu di lepas pantai kota pelabuhan Hodeidah, Yaman.
Serangan itu menyebabkan hilangnya tenaga mesin, kata badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) pada hari Rabu (21/8). Pada hari Kamis (22/8), UKMTO mengatakan kapal itu berlabuh dan semua awaknya dievakuasi.
Pada hari Kamis, kapal SW North Wind I mengalami ledakan kecil di dekatnya setelah bertabrakan dengan kapal tak berawak, 57 mil laut di selatan pelabuhan Aden di Yaman, menurut UKMTO. Kapal dan awaknya tidak terluka dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
Houthi merilis pernyataan yang mengatakan, "operasi... tidak akan berhenti sampai agresi dihentikan," mengacu pada operasi militer Israel di Gaza.
Dalam puluhan serangan di Laut Merah sejak November, Houthi telah menenggelamkan dua kapal dan menyita satu kapal lagi, menewaskan sedikitnya tiga pelaut dan mengacaukan perdagangan global dengan memaksa pemilik kapal untuk menghindari jalan pintas perdagangan Terusan Suez yang populer. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...