Mundur Sebagai Mendag, Gita Wirjawan Dinilai Tinggalkan Tanggung Jawab
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Dewan Pembina Lembaga Indonesia Adil, Sejahtera, Aman (ASA) Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menilai pengunduran diri Gita Irawan Wirjawan dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan dengan alasan agar fokus ke Konvensi Calon Presiden adalah langkah yang tidak tepat.
"Langkah Gita benar, tapi tidak `bener` (tidak tepat, red), karena terkesan lari dari tanggungjawab, meninggalkan Kementerian Perdagangan yang sedang menghadapi setumpuk masalah," kata dia dalam pertanyaan kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/2).
Gita Wirjawan pada 31 Januari 2014 mengumumkan pengunduran diri sebagai Menteri Perdagangan di tengah ramainya isu impor beras dari Vietnam. Namun dia membantah pengundurannya terkait masalah tersebut.
Alasan pengunduran dirinya adalah supaya fokus pada Konvensi Capres Partai Demokrat serta agar tidak terjadi bentrok kepentingan. Dia juga mengatakan sudah berniat mundur sejak tahun lalu, namun saat itu belum ada tanggapan resmi dari Presiden.
Gita Wirjawan menjabat sebagai Menteri Perdagangan sejak 19 Oktober 2011. Sebelumnya, dia menduduki posisi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Gita kemudian resmi menyatakan ikut Konvensi Capres Partai Demokrat pada Agustus 2013.
Ketua Dewan Pembina Lembaga Indonesia ASA lebih lanjut mengemukakan, pengunduran diri Gita Wirjawan ibarat "Tinggal glanggang colong playu" (peribahasa Jawa) yang artinya lari dari tanggung jawab.
Dia menjelaskan, peribahasa tinggal glanggang colong playu menggambarkan orang yang tidak bertanggung jawab, padahal nilai seseorang dalam menjalani kehidupan tergantung dari rasa tanggung jawabnya. Makin tinggi nilai tanggung jawabnya, makin tinggi kualitas hidupnya.
Menurut Djoko Santoso, tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, semua pekerjaan tidak akan bisa terencana dengan baik serta tidak akan terlaksana secara urut sesuai prosedur, selain juga tidak akan pernah mendapatkan hasil yang optimal.
"Tanggung jawab adalah kunci sukses seseorang. Kegagalan bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya akan menghilangkan rasa kepercayaan orang lain," kata Panglima TNI 2007-2010 itu.
Mantan Panglima TNI peraih penghargaan Bintang Mahaputra Adhi Pradana dan tanda jasa lain dari Pemerintah Malaysia, Brunei, Singapura, dan Thailand itu menambahkan, pengunduran diri Gita Wirjawan dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan bisa dinilai banyak kalangan hanya sekadar langkah pencitraan. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...