Museum di New York Pamerkan Binatang dalam Alkitab
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sebuah museum kecil di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, memamerkan awetan binatang dari hewan-hewan yang disebut dalam Alkitab, khususnya lima kitab pertama (Kitab Torat).
Torah Animal World, nama museum itu yang antara lain menampilkan 350 binatang dari Bahtera Nuh. Museum itu menempati sebuah rumah petak di lingkungan Yahudi Ortodoks di Brooklyn, dan dipenuhi setidaknya satu koleksi untuk setiap jenis (species) yang disebut dalam kitab tersebut.
Direktur Museum, Rabbi Shaul Shimon Deutsch mengatakan, "Saya ingin mengubah cara orang belajar tentang Alkitab.” Namun, dia mengatakan bahwa kondisi museum kurang baik. Dia membutuhkan US$ 1 juta (Rp 12 miliar) untuk memperbaiki museum itu.
"Saya percaya bahwa jika Anda menyentuh sejarah, sejarah menyentuh Anda," dia menjelaskan. "Mengapa museum membosankan? Karena segala sesuatu ada di balik kaca!"
Bagi Deutsch (rabi berusia 47), museum itu dimaksudkan untuk membuat cerita-cerita lama dari kitab suci dicintai dan menjadi hidup untuk masyarakat sekarang, terutama anak-anak.
Rabi yang tampil berjenggot itu memiliki tiga rumah yang bersebelahan dengan Taman Borough, Brooklyn, salah satunya untuk Museum Hidup Taurat yang memiliki koleksi luar biasa artefak dari Israel pra-modern yang menggambarkan sejarah yang diceritakan dalam Alkitab.
Rabi Deutsch merasa sakit dan lelah menyaksikan anak-anak duduk di kelas belajar hanya dengan mendengarkan atau membaca. Jadi dia mulai mengumpulkan taxidermy (awetan binatang) yang disebut dalam Taurat dan mulai membuka Torah Animal World pada tahun 2008 di rumah ketiga.
Semua spesimen itu diperoleh dari binatang yang mati secara alamiah. Dia bersumpah tidak mendapatkannya dari hasil berburu di alam liar. Dia ingin menjadikannya untuk pendidikan.
Koleksi itu antara lain hewan yang dengan cepat dikenali dan disebut dalam Alkitab, seperti ular dan domba jantan, seekor lembu jantan dan seekor anak domba, singa dan kijang, hingga serigala.
Ada juga beruang yang disebut dalam Kitab Raja-Raja dan Samuel, rusa yang disebut dalam Mazmur, atau buaya dan segala macam burung di udara. Bahkan juga ada penguin, meskipun tidak disebut khusus di Alkitab.
Dalam koleksi itu juga disebutkan tentang binatang-binatang yang halal dan tidak halal seperti yang disebutkan dalam Alkitab. "Saya bisa menghabiskan 12 jam dengan Anda untuk referensi Alkitab dan Talmud tentang hewan,” kata dia.
Resesi ekonomi tahun 2008 membuatnya mengalamai masalah keuangan untuk mengelola museum yang bisa menampung 75 sampai 100 pengunjung tiap hari. (religionnews.com)
Editor : Sabar Subekti
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...