Museum Kalbar Gelar Kegiatan Belajar Melukis Bersama
PONTIANAK, SATUHARAPAN.COM - Museum Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan bertema "Belajar Melukis Bersama" guna mengajak masyarakat untuk mencintai dan kembali mengunjungi museum yang berada di Kota Pontianak tersebut.
"Kegiatan Belajar Melukis Bersama ini dimulai pada 6 Juli dan akan berakhir pada 17 Juli. Peminatnya alhamdulillah banyak," kata Kepala Museum Kalbar, Kusmindari Triwati di Pontianak, Rabu (8/7).
Ia mengatakan, peserta Belajar Melukis Bersama adalah pelajar kelas 3 hingga 6 sekolah dasar (SD). Peserta mendaftar secara online ke panitia dan setiap hari selama 12 hari sebanyak 20 anak dari 240 anak yang mendaftar ditambah lima pengunjung museum, secara bergantian mengikuti kegiatan tersebut.
Kusmindari menyatakan, dua hari pertama sudah 40 anak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka ke museum didampingi para orangtua masing-masing. Dua instruktur yang memandu merupakan pelukis, lokasi belajar di plaza Museum Kalbar di jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, sejak pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Museum Kalbar menyiapkan peralatan gambar berupa kanvas ukuran 40x60 cm, papan kayu berdiameter 15 cm, cat air, kuas, palet atau wadah pencampur warna, dan ember penampung air.
Selama belajar melukis, mereka dipandu pelukis Puji Rahayu dan Yudi Purbaya. Keduanya merupakan pelukis yang populer dan sering mengikuti pameran lukisan para pelukis di Kalbar.
Satu instruktur membimbing 10 anak. Pada Selasa (7/6) peserta diajak melukis bunga dalam vas pada masing-masing kanvas. Setelah selesai, dipilih dua karya lukisan terbaik dari 20 peserta untuk disimpan di museum.
Orang tua salah satu peserta, Akbar Danuarta, yakni Nesia Damanik, menyatakan mengapresiasi kegiatan tersebut. "Kegiatan positif, mengajak anak lebih dekat ke museum dengan cara merangkul mereka yang berminat dan punya ketertarikan di bidang seni lukis," kata Nesia.
Sementara menurut Kepala Museum Kalbar, Kusmindari, kegiatan itu diadakan bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama anak-anak mencintai museum, dan kembali mengunjungi museum Kalbar meski dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Tetap dengan protokol kesehatan, mengenakan masker, mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh, menjaga jarak, dan kegiatan diadakan di luar ruang," katanya menjelaskan.
Ia menambahkan, sesuai fungsi museum saat ini, bukan hanya sebagai ruang pamer benda bersejarah semata, tetapi juga menjadi ruang publik, ruang edukasi, rekreasi, dan penelitian.
Maka pihaknya berusaha memunculkan inovasi dalam pengelolaan museum Kalbar, selain dengan menggelar berbagai kegiatan kini juga ada fasilitas film dokumenter.
Museum Kalbar sempat ditutup selama masa pandemi, namun sejak 1 Juli dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan. "Jika hari biasa selalu ramai, terutama Sabtu dan Minggu, pelajar dari luar kota Pontianak datang kesini," katanya lagi.
Setelah kegiatan belajar melukis bersama, dilanjutkan belajar membuat manggar pada 18-29 Juli, olahraga tradisional main tabak 3-14 Agustus, olahraga tradisional gala hadang 15-31 Agustus, meronce manik 1-12 September, menyulam kalengkang 13-24 September, dan belajar menari 25 September hingga 6 Oktober. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...