Museum Sumpah Pemuda Buat Pelbagai Lomba di Bulan Oktober
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Memeriahkan peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober nanti, Museum Sumpah Pemuda telah mengadakan pelbagai kegiatan. Salah satunya lomba sosiodrama pada Rabu lalu (23/10) dan lomba baca puisi perjuangan pada Kamis lalu (3/10).
Lomba sosiodrama Sumpah Pemuda ini diikuti 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sejabodetabek. Satu sekolah diwakili satu kelompok yang terdiri dari 14 orang. Sembilan orang memerankan panitia Kongres Sumpah Pemuda dan lima sisanya mewakili pemuda daerah seperti Jong Ambon, Jong Java, dan sebagainya. Lomba sosiodrama ini mementaskan saat-saat peristiwa Kongres berlangsung.
“Dari saat Kongres itu, pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, sampai dengan pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya,” kata Bagian Hubungan Masyarakat Museum Sumpah Pemuda Bakti Ari ketika diwawancara.
Tiga hari sebelum lomba, para guru pendamping lomba sosiodrama diberi gambaran dan pelatihan. Hasilnya pada saat lomba berlangsung ternyata banyak peserta yang bisa. Peserta untuk mengikuti lomba ini dibatasi mengingat daya tampung aula Museum Sumpah Pemuda yang terbatas.
Tujuan dari lomba sosiodrama itu supaya siswa tidak hanya belajar Sumpah Pemuda dari buku. Tetapi juga memerankan situasi Kongres pada saat itu. Cara memerankan tokoh pada waktu Kongres dan penjiwaan atas peristiwa Kongres menjadi kriteria penilaian lomba. Tampil sebagai Juara Pertama lomba sosiodrama ini adalah SMPK Bala Keselamatan.
Acara lomba sosiodrama yang berlangsung 2013 ini merupakan acara lomba sosiodrama kedua. Sementara pertama kali diadakan pada tahun 2007.
Lomba baca puisi
Museum Sumpah Pemuda juga menyelenggarakan lomba baca puisi perjuangan pada Kamis sebelumnya (3/10).
Lomba baca puisi perjuangan ini dibatasi hanya untuk 40 orang peserta. Masing-masing sekolah hanya bisa mendaftarkan satu orang siswanya.
Menurut Bakti Ari, tujuan lomba baca puisi perjuangan ini supaya baik siswa maupun guru mengenali dan mengerti para pujangga dan penyair Indonesia yang mengarang dan menulis karya sastra dan puisi nasionalisme.
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...