Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:39 WIB | Kamis, 27 Maret 2025

Musim Bunga Sakura Jepang Dimulai Saat Bunga Pertama Mekar di Tokyo

Pohon sakura Somei Yoshino yang sedang mekar di pohon spesimen di Kuil Yasukuni di Tokyo, Senin 24 Maret 2025. (Foto: Kyodo via AP)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Pengamat bunga sakura resmi Jepang pada hari Senin (24/3) mengonfirmasi mekarnya bunga favorit negara itu, sekaligus mengumumkan dimulainya musim perayaan resmi di ibu kota Jepang.

Seorang pejabat dari Badan Meteorologi Jepang (JMA) dengan saksama memeriksa pohon spesimen varietas Somei Yoshino di kuil Yasukuni Tokyo dan mengumumkan bahwa lebih dari lima bunga — jumlah minimum yang diperlukan untuk pengumuman — sedang mekar di pohon itu.

Pembukaan itu sesuai dengan tahun rata-rata dan lima hari lebih awal dari tahun lalu, menurut JMA.

Bunga sakura, atau "sakura," adalah bunga favorit Jepang dan biasanya mencapai puncaknya pada akhir Maret hingga awal April, tepat saat negara itu merayakan dimulainya tahun ajaran dan bisnis baru. Banyak orang Jepang senang berjalan-jalan atau berpiknik di bawah pohon.

Sakura telah memengaruhi budaya Jepang selama berabad-abad dan secara teratur digunakan dalam puisi dan sastra, dengan kerapuhannya yang dipandang sebagai simbol kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali.

Pengumuman di Tokyo, yang menikmati suhu yang lebih hangat dari biasanya sekitar 19 Celsius (66 Fahrenheit), datang hanya satu hari setelah mekarnya bunga sakura pertama di negara itu dikonfirmasi pada hari Minggu (23/3) di kota Kochi di barat daya pulau Shikoku.

JMA melacak lebih dari 50 pohon sakura "patokan" di seluruh negeri. Pohon-pohon itu biasanya mekar selama sekitar dua pekan setiap tahun dari kuncup pertama hingga semua bunga rontok. Mereka diharapkan mencapai puncaknya dalam waktu sekitar 10 hari.

Pohon sakura sensitif terhadap perubahan suhu dan waktu mekarnya dapat memberikan data berharga untuk studi perubahan iklim.

Dalam beberapa tahun terakhir, musim bunga sakura Jepang cenderung datang lebih awal dari biasanya, yang memicu kekhawatiran akan kemungkinan dampak perubahan iklim. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home