Muslim Ahmadiyah Sambut Ramadan dengan Donor Darah Nasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana mengatakan sebanyak 15.000 pendonor darah jemaat Ahmadiyah yang tergabung dalam Komunitas GiveBlood tersebar di 50 kota di Indonesia menyambut Ramadan dengan melakukan donor darah secara nasional.
“Kami terus mendorong para pengikut Jamaah Muslim Ahmadiyah untuk menjadi teladan sosial yang terbaik bermanfaat bagi sesama sebagai salah satu cara memaknai ibadah Ramadan,” kata Yendra Budiana di Jakarta, hari Minggu (3/5).
Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, H Abdul Basit, sebelumnya pada 28 April 2020, merespons krisis stok donor darah yang disampaikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) bahwa terjadi krisis stok darah nasional di berbagai daerah.
Abdul Basit menyerukan kepada seluruh anggota Jamaah Muslim Ahmadiyah yang memenuhi kriteria untuk menjadi “Relawan Siaga Donor Darah Nasional” sebagai usaha membantu masyarakat yang membutuhkan dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan Covid-19 dan PSBB yang ditetapkan pemerintah.
Jamaah Muslim Ahmadiyah yang selama ini menjadi partner yang diandalkan PMI dalam program donor darah nasional rutin, melalui sayap organisasi sosialnya Humanity First Indonesia dalam bulan ramadan ini menargetkan 1.000 kantong darah dapat didonorkan melalui PMI.
Ketua bidang unit Donor Darah Pengurus PMI Pusat, Linda Lukitasari Waseso, mengaku krisis stok darah terjadi di daerah pandemi Covid-19 seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Daerah lain seperti Surabaya, Bandung, Tangerang juga mengalami hal yang sama dengan yang di alami PMI DKI Jakarta.
Kepala Unit Transfusi Donor Darah PMI DKI Jakarta, Salimar Salim, seperti di kutip Media Indonesia, mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada stok darah PMI di berbagai kota. Apalagi memasuki bulan Ramadan stok darah berkurang lebih dari 50 persen karena masyarakat takut terkena virus, sementara kebutuhan rata-rata kantong darah di Jakarta misalnya per hari mencapai 700 kantong.
Sementara itu Ketua FKUB Jawa Tengah, KH Drs Taslim Syahlan Msi mengatakan ramadan ini harus menjadi momentum untuk menguatkan solidaritas sesama umat Islam.
“Kita harus segera mengakhiri friksi antar kelompok umat Islam. Ramadan adalah sarana mengasah kesalehan individual dan kesalehan sosial. Kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah sesungguhnya merupakan bukti bahwa layanan kemanusiaan merupakan tugas mulia dalam beragama. Ini juga yang boleh saya sebut sebagi bukti kesalehan sosial,” katanya seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Yendra.
Taslim Syahlan mengatakan, dalam konteks berdakwah hal demikian sangat strategis karena tidak sebatas dakwah billisan. Tetapi lebih berdakwah bil-hal sekaligus implementasi "khairunnas anfa'uhum linnas".
“Sungguh ekpresi keberagaman yang konkrit dan luar biasa,” katanya.
Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Selain Program Donor Darah Ramadan, Satgas Covid-19 Pengurus Besar Jamaah Muslim Ahmadiyah telah merilis beragam program mulai dari bantuan sembako, pemberian ribuan masker gratis dan bantuan ekonomi langsung pada 1.885 kepala keluarga untuk membantu masyarakat yang sangat terdampak Covid-19.
Sebelumnya Jemaat Ahmadiyah Indonesia melalui sayap organisasi sosialnya Humanity First (HF) Indonesia juga telah ikut andil dalam melaksanakan perannya sebagai organisasi sosial resmi di Indonesia, melalui program HF Peduli Senyummu.
HF Peduli senyumu merupakan program Humanity First Indonesia terkait pandemi Covid-19, mulai dari kampanye edukasi terkait informasi Covid-19, seperti pentingnya hidup bersih selalu mencuci tangan, pentingnya physical dan Social distancing, dan penggunaan masker setiap berada di luar rumah.
Kemudian gerakan HF Peduli Senyummu berlanjut pada gerakan aksi sosial bersama langsung ke masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pembagian hand sanitizer dan hand soap serta pembagian masker untuk masyarakat yang masih terpaksa harus beraktifitas di luar rumah dalam masa Covid-19 ini.
Aksi pembagian hand sanitizer dan hand soap sebanyak 6.400 buah dilaksanakan tanggal 26-29 Maret 2020 serentak di 10 daerah (Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bogor, Bandung, Bekasi, dan Kuningan, Jawa Barat)
Sementara pembagian masker gratis sebanyak 10.000 masker dilaksanakan mulai 15-21 April 2020 di 25 kota di Indonesia (Tangerang Selatan, Tangerang kota, Bogor, Depok, Bekasi, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Semarang, Yogyakarta, Solo, Kepulauan Riau, Medan, Padang, Purwokerto, Mataram, Surabaya, Malang, Kediri, Kuningan, Cimahi, Banjarnegara dan Batam)
Sasaran penerimanya yaitu para pedagang pasar dan kaki lima, petugas kebersihan, petugas busway, polisi lalu lintas, ojek pangkalan, ojek online, supir angkutan, dan masyarakat yang masih harus beraktifitas di luar.
“Dengan 291 relawan yang terlibat, Humanity First Indonesia (HFI) di masa yang sangat sulit ini ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga senyum dan senyum kepada orang lain agar tetap semangat untuk hari esok dan yakin bisa melewati kesulitan ini dengan cara bersama-sama bersatu, bahu-membahu menunjukkan kepedulian dan solidaritas melawan pandemi Covid-19 untuk kesehatan, keselamatan dan kehidupan bersama di bawah Tuhan Yang sama,” kata Yendra.
Yendra menambahkan, bahwa HF Indonesia ke depan akan terus menggulirkan program kepedulian dan solidaritas bersama-sama dengan organisasi sosial lainnya serta elemen masyarakat dalam membantu masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. (PR)
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...