Muslim Inggris Hadapi Diskriminasi Pekerjaan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Muslim Inggris menghadapi diskriminasi pekerjaan terburuk dari setiap kelompok minoritas di negara itu, menurut penelitian yang dimuat harian berpusat di London, Independent, Minggu (30/11).
Peluang laki-laki Muslim lebih rendah 76 persen dalam memiliki pekerjaan dibandingkan dengan laki-laki kulit putih Inggris Kristen pada usia dan kualifikasi yang sama. Bagi wanita Muslim, angkanya ada di 65 persen.
Data penelitian ini diambil dari survei tenaga kerja yang dilakukan Office for National Statistics —lembaga survei milik pemerintah—atas setengah juta orang. Penelitinya adalah Nabil Khattab dan Ron Johnston dari University of Bristol.
"Mereka [Muslim] dianggap tidak setia dan sebagai ancaman bukan hanya sebagai minoritas yang kurang beruntung," kata Khattab.
Khattab mencatat telah "tumbuh Islamophobia dan sikap permusuhan" terhadap Muslim Inggris sebagai alasan rendahnya prospek pekerjaan yang dihadapi oleh minoritas.
"Dalam iklim ini, banyak pengusaha tidak bersemangat mempekerjakan Muslim yang punya kualifikasi atas pekerjaan tersebut. Terutama, jika ada orang lain dari kelompok mereka sendiri—atau orang lain dari kelompok lain yang dinilai kurang mengancam— dapat mengisi pekerjaan ini."
Orang Yahudi Inggris, di sisi lain, ada di puncak daftar. Kelompok ini menjadi satu-satunya kelompok etno-religius dengan prospek yang lebih baik daripada orang-orang Kristen Inggris putih—dengan tingkat persentase penolakan terhadap perempuan dan laki-laki menjadi 29 dan 15 persen. (alarabiya.net)
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...