Muslim Singapura Diminta Tingkatkan Kebaikan dalam Perbedaan
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Umat Islam di Singapura diminta berkonsentrasi dalam bersikap baik dalam kesantunan sehari-hari dalam upaya menyatukan pandangan dan pemikiran yang berbeda di tengah-tengah masyarakat, dengan tujuan mendapatkan persatuan dalam melakukan kebaikan dan mengarungi tantangan.
"Saudara-saudara sekalian, tidak ada salahnya dalam kecenderungan keagamaan kita memang terdapat perbedaan, dalam ras, namun masih banyak ruang kebaikan yang dapat kita bagi bersama,” kata Mufti Negara, Dr Mohamed Fatris Bakaram saat menyampaikan khutbah Idul Adha bertajuk "Menghayati Arti Pengorbanan", hari Kamis (24/9) pagi WIB di Masjid Masjid Al-Mawaddah, Singapura, seperti diberitakan berita.mediacorp.sg.
Turut bergabung shalat Idul Adha antara lain Menteri Urusan Islam Singapura (MUIS) Dr Yaacob Ibrahim, dan Kepala Eksekutif MUIS, Abdul Razak Maricar.
Dalam khutbahnya itu, Mohamed Fatris Bakaram mengingatkan bahwa perbedaan pendapat tidak harus mengarah pada perpecahan. Dia menyebut bahwa perselisihan pandangan jika tidak dipandu dengan hati dan sikap kesantunan yang bersih dan baik, dapat membawa perpecahan ketika dipengaruhi sifat saling menguasai, dengki dan menyombongkan diri.
Mohamed Fatris Bakaram mendesak umat Islam agar terus berkonsentrasi pada persamaan yang ada antara kita karena itu akan memperkuat hubungan kita sesama Muslim.
“Ini juga dapat membantu kita bekerja dengan baik bersama masyarakat yang berbeda ras dan agama,” kata dia.
“Walau terdapat perbedaan pandangan kita masih bisa bersatu misalnya membantu orang yang membutuhkan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Kita bisa bersama dalam upaya membangun daya tahan pemuda dalam menghadapi tantangan sosial dan membantu mereka yang sudah terjebak dalamnya untuk memperbaiki diri dan keluarga,” kata Mohamed Fatris Bakaram.
Mohamed Fatris Bakaram juga memberi contoh bagaimana ibadah haji dapat menyatukan umat Islam dari seluruh dunia, meskipun mereka datang dari berbagai latar belakang.
"Bahkan lebih dari itu, kita bisa bersama dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan krisis lingkungan dan bagaimana kita dapat berkontribusi kepada perbaikan kondisi alam,” kata Mohamed Fatris Bakaram.
“Semua ini membutuhkan tantangan yang kita jalani bersama sebagai warga Singapura dan dunia ini membutuhkan kita untuk bersatu,” Mohamed Fatris Bakaram menambahkan.
“Perbedaan yang ada di antara kita, tidak hanya perbedaan pandangan sosial, politik maupun agama, harus selalu kita lalui dengan pemahaman. Jika ada pandangan saudara kita yang terlalu dan sangat tidak kita setujui, berdialog lah dengan cara baik,” kata dia. (berita.mediacorp.sg)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...