Nadiem Ajak Guru Jadikan Merdeka Belajar sebagai Gerakan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mengajak para guru untuk menjadikan Merdeka Belajar sebagai gerakan.
Dalam kaitan situasi pandemi, dia mengajak juga para guru untuk kembali mengejar ketertinggalan yang disebabkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Satu generasi pelajar ketinggalan disebabkan oleh PJJ. Sekarang, yang harus dilakukan guru-guru se-Indonesia adalah mendorong pemerintah daerahnya untuk menjalankan pembelajaran tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan tentunya,” kata Nadiem, hari Kamis (25/11).
Usai melaksanakan upacara bendera Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2021, Nadiem berdialog dengan 14 organisasi profesi guru. Dia mengatakan bahwa perubahan di sektor pendidikan bukan hanya dapat dicapai melalui penetapan kebijakan, tetapi saat kebijakan itu telah menjadi sebuah gerakan.
Untuk itu, dia mengajak organisasi profesi yang hadir untuk menjadikan laju perubahan melalui program Merdeka Belajar dapat terus bergulir dan menjadi gerakan.
"Siapapun pemerintahannya, menterinya, kepala dinasnya, gerakan ini akan terus berjalan," katanya di Plaza Insan Beprestasi kantor Kemendikbudristek di Jakarta.
Mendikbudristek mengungkapkan ada empat program besar bagi guru yang akan terus didorong. Yang pertama, kesejahteraan, kemudian akses pada digitalisasi, pelatihan yang relevan, dan yang terakhir adalah memberikan kerangka kemerdekaan dalam pelaksanaan kurikulum.
Nadiem menyebutkan akan terus memperjuangkan kesejahteraan para guru honorer dengan memperjuangkan mereka yang telah lulus seleksi, tetapi belum memiliki formasi agar menjadi prioritas untuk segera diangkat.
Kemendikbudristek juga akan segera meluncurkan berbagai platform teknologi bagi para guru dan kepala sekolah. Aplikasi ini akan melengkapi program digitalisasi sekolah yang telah dimulai dengan penyaluran peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk siswa dan guru agar mempermudah proses pembelajaran.
Beberapa organisasi profesi yang hadir dalam dialog kali ini, antara lain Asosiasi Guru Seni Budaya Indonesia, Ikatan Pamong Belajar Indonesia (IPABI), Federasi Guru TIK & KPPI Nasional, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Guru IPS Seluruh Indonesia (FOGIPSI), Ikatan Guru Vokasi Indonesia (IGVI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Asosisasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), Majelis Pendidikan Nasional, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...