Nadiem: Peserta Program MBKM Berperan Bagi Masa Depan Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengharapkan mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka dapat berkontribusi dalam pengembangan peran bagi masa depan Indonesia.
Menteri Nadiem bicara pada program “Bincang Kampus Merdeka”, hari Rabu (17/11) secara virtual. “Saya mau dengar cerita dari adik-adik yang ada di sini, saya ingin adik-adik semangat mengikuti program kampus merdeka serta bisa berkontribusi dalam pengembangan peran adik-adik di masa depan Indonesia,” katanya.
Ptl. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti dan Ristek), Nizam mengatakan, melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), para mahasiswa dapat mengembangkan diri dan potensi yang telah merdeka melalui kolaborasi dengan dunia industri. “Saya berharap pengalaman itu bisa bermanfaat betul bagi kesiapan adik-adik untuk membangun masa depan yang jaya,” harapnya.
Dewi Fortuna, mahasiswi Universitas Bina Nusantara yang sedang menjalani program magang bersertifikat di Traveloka Indonesia menuturkan dia merasa sangat senang berkesempatan magang sebagai analis data.
“Banyak banget yang saya dapatkan dari program ini, bukan hanya teknikal tapi juga soft skill dan tantangan di mana saya harus beradaptasi dengan teknologi baru secara cepat, :”katanya.
Nadiem memastikan Kemendikbudristek akan terus meningkatkan program magang bersertifikat di tahun kedua agar lebih sempurna.
Erwan, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengikuti program magang bersertifikat merasa diberikan kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi diri. Kemudian Septiya, mahasiswi Universitas Lampung yang mengikuti program kampus mengajar angkatan kedua sangat antusias dalam menjalankan kesempatan membantu guru di SD Negeri 5 Kota Alam, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. “Program ini sangat memberi dampak baik bagi kami.”
Nadiem mengatakan bahwa tujuan utama dari program Kampus Mengajar adalah untuk membantu para guru di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah terluar dalam meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik yang mengalami ketertinggalan akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Nadiem berharap mahasiswa tidak menyia-nyiakan program MBKM sebagai kesempatan yang diberikan. “Tidak ada prestasi tanpa resiko, jadi selama masih muda ambillah resiko itu. Jangan menghindari hal-hal yang paling menantang, dan selalu punya otak yang berpikir kritis serta punya percaya diri bahwa kita bisa pelajari apapun. Kita bisa melakukan apapun kalau kita tekuni, dan yakini diri bahwa dunia yang penuh dengan perubahan ini juga menyediakan kesempatan yang begitu besar,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...