NASA Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan
BOISE, SATUHARAPAN.COM-Jika ada yang punya ide bagus tentang bagaimana menempatkan pembangkit listrik tenaga nuklir di bulan, pemerintah Amerika Serikat mungkin ingin mendengarnya.
NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan laboratorium penelitian nuklir federal AS pada hari Jumat (19/11) mengajukan permintaan proposal untuk sistem tenaga permukaan fissi.
NASA bekerja sama dengan Laboratorium Nasional Idaho Departemen Energi AS untuk membangun sumber daya yang tidak bergantung pada matahari untuk misi ke bulan pada akhir dekade ini.
“Menyediakan sistem daya tinggi yang andal di bulan adalah langkah vital berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa manusia, dan untuk mencapainya ada dalam genggaman kami,” kata Sebastian Corbisiero, pimpinan Proyek Tenaga Permukaan Fissi, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Jika berhasil mendukung keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan, tujuan berikutnya adalah Mars. NASA mengatakan pembangkit tenaga permukaan fisi dapat memberikan daya yang melimpah dan berkelanjutan tidak peduli kondisi lingkungan di bulan atau Mars.
“Saya berharap sistem reaktor pembangkit tenaga permukaan fissi akan sangat bermanfaat bagi rencana kami untuk arsitektur daya untuk bulan dan Mars dan bahkan mendorong inovasi untuk digunakan di Bumi,” Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Reaktor itu akan dibangun di Bumi dan kemudian dikirim ke bulan.
Rencana yang diajukan untuk sistem tenaga permukaan fissi harus mencakup teras reaktor berbahan bakar uranium, sistem untuk mengubah tenaga nuklir menjadi energi yang dapat digunakan, sistem manajemen termal untuk menjaga reaktor tetap dingin, dan sistem distribusi yang menyediakan tidak kurang dari 40 kilowatt listrik secara kontinyu selama 10 tahun di lingkungan bulan.
Beberapa persyaratan lain termasuk bahwa ia mampu mematikan dan menghidupkan dirinya sendiri tanpa bantuan manusia, bahwa ia dapat beroperasi dari dek pendarat bulan, dan bahwa ia dapat dipindahkan dari pendarat dan dijalankan pada sistem bergerak dan diangkut ke situs bulan yang berbeda untuk dioperasikan.
Selain itu, ketika diluncurkan dari Bumi ke bulan, ia harus muat di dalam silinder berdiameter 12 kaki (empat meter) yang panjangnya 18 kaki (enam meter). Beratnya tidak boleh lebih dari 13.200 pon (6.000 kilogram).
Permintaan proposal adalah untuk desain sistem awal dan harus diserahkan paling lambat 19 Februari.
Laboratorium Nasional Idaho telah bekerja dengan NASA pada berbagai proyek di masa lalu. Baru-baru ini, lab membantu memberi daya pada penjelajah Mars NASA, Perseverance, dengan sistem tenaga radioisotop, yang mengubah panas yang dihasilkan oleh peluruhan alami plutonium-238 menjadi tenaga listrik.
Penjelajah seukuran mobil mendarat di Mars pada bulan Februari dan tetap aktif di planet merah.
Departemen Energi juga telah bekerja untuk bekerja sama dengan bisnis swasta dalam berbagai rencana tenaga nuklir, terutama pada pembangkit listrik generasi baru yang lebih kecil yang berkisar dari reaktor modular kecil hingga reaktor bergerak kecil yang dapat dengan cepat dipasang di lapangan dan kemudian dipindahkan ketika tidak dibutuhkan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...