NASA Menemukan Asteroid Menuju ke Bumi
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Pesawat ruang angkasa NASA melihat asteroid “berpotensi berbahaya” dengan lebar 825 meter meluncur ke Bumi. Namun, dalam 100 ini, masih aman.
Asteroid bernama “2013 YP139” ini, sangat gelap dan berdiameter 660 meter, berdasarkan proyeksi, bisa mendekat sampai sedekat jarak Bumi dengan bulan. Batu dari luar angkasa itu ditandai NASA sebagai “berpotensi berbahaya” karena ukuran dan lintasannya.
Penemuan
Asteroid “2013 YP139” ditemukan dengan Program Wide-field Infrared Survey Explorer Near-Earth Object WISE (NEOWISE ). Awalnya, NEOWISE sudah dibekukan sejak 1 Februari 2011, berikut beberapa program ekstensiogram. Program tersebut sudah mendeteksi sekitar 34.000 asteroid baru.
Namun, pada 21 Agustus 2013, NEOWISE ini diaktifkan lagi. Misi baru NEOWISE ini adalah mengidentifikasi populasi benda langit yang berpotensi berbahaya di dekat Bumi. Asteroid “2013 YP139” ditemukan pada 29 Desember 2013, menandai objek pertama yang dideteksi sejak pemulihan program. Kecerahan inframerah adalah atribut utama yang digunakan untuk memastikan ukuran perkiraan asteroid. Selama setengah hari, lintasan asteroid diamati terhadap posisi stasioner dari bintang-bintang di latar belakang.
Data dari Wide-field Infrared Survey Explorer ditransmisikan ke Pusat Pengolahan dan Analisis Infrared di California Institute of Technology, yang terletak di Pasadena, California. Untuk mengonfirmasi penemuan tersebut, para peneliti di University of Arizona memanfaatkan teleskop Spacewatch di Kitt Peak National Observatory di Tucson, Arizona. Asteroid “2013 YP139” dianggap oleh NASA untuk menjadi yang pertama dalam apa yang diharapkan menjadi ribuan objek yang akan dideteksi oleh misi baru NEOWISE itu.
Karena lintasan asteroid dalam kisaran yang berpotensi berbahaya sekitar seratus tahun setelah penemuannya, NASA menyatakan bahwa mereka akan mengawasi lebih ketat. Tapi, kita tidak perlu memanggil Bruce Willis dan seluruh tim “Armageddon” dulu. Asteroid tersebut masih 44,55 juta km jauhnya dari Bumi, dan tidak akan sampai di sini setidaknya selama 100 tahun ke depan. (TIME/Wikipedia)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...