NATO: Negara Barat Harus Kirim ke Ukraina Senjata Berat Lebih Banyak
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara Barat harus mengirim lebih banyak persenjataan berat ke Ukraina untuk memerangi kemajuan Rusia di timur negara itu, kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, hari Selasa (14/6).
"Ya, Ukraina seharusnya memiliki lebih banyak senjata berat," kata Stoltenberg dalam konferensi pers di Den Haag setelah bertemu dengan para pemimpin tujuh sekutu NATO Eropa menjelang pertemuan puncak.
Stoltenberg mengatakan NATO sudah "meningkatkan" pengiriman dan para pejabat bertemu di Brussels pada hari Rabu untuk mengoordinasikan dukungan lebih lanjut termasuk persenjataan berat. “Karena mereka benar-benar bergantung pada itu untuk dapat melawan invasi brutal Rusia,” kata Stoltenberg.
Ukraina telah berulang kali meminta senjata berat dari Barat, mengkritik beberapa pemimpin Eropa karena gagal mengirimkan senjata yang menurut Kiev perlu untuk mendorong kembali pasukan Moskow.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dan Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menjamu Stoltenberg dan para pemimpin Polandia, Rumania, Latvia, Portugal dan Belgia menjelang KTT NATO yang genting di Madrid pada akhir Juni.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyesalkan bahwa Barat "tidak berbuat cukup" untuk mendukung tetangga negaranya, Ukraina. “Kami belum berbuat cukup untuk membela Ukraina, untuk mendukung rakyat Ukraina, untuk mendukung kebebasan dan kedaulatan mereka,” katanya pada konferensi pers.
“Dan inilah mengapa saya mendesak Anda, saya meminta Anda untuk berbuat lebih banyak untuk mengirimkan senjata, artileri ke Ukraina. Mereka membutuhkan ini untuk membela negara mereka.”
Negara-negara Barat tidak akan memiliki "kredibilitas" jika Ukraina kalah melawan Rusia, tambahnya. “Ini akan menjadi kegagalan total dan bencana bagi Uni Eropa, nilai-nilai kami dan NATO,” kata Morawiecki. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...