Negara-Negara Arab Bentuk Pasukan Militer Bersama Perangi ISIS
SHARM EL-SHEIKH, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin negara-negara Arab sepakat untuk membentuk pasukan militer bersama, menurut pernyataan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Minggu (29/03), pada hari kedua KTT Arab.
“Para pemimpin Arab sepakat untuk membentuk pasukan militer bersama,” ujar Sisi dalam pidatonya di kota wisata Sharm el-Sheikh.
Para perwakilan negara-negara Arab akan menggelar pertemuan untuk membahas pembentukan pasukan tersebut.
Keputusan itu terutama ditujukan untuk memerangi militan ekstremis yang menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah serta Libya, menurut pernyataan ketua Liga Arab Nabil al-Arabi menjelang KTT.
Pada Minggu, Arabi mengatakan dunia Arab mendapatkan ancaman dari kelompok berbahaya yang mengancam “keragaman etnis dan agama,” merujuk kepada kelompok militan ekstremis ISIS.
"Kebutuhan kekuatan Arab untuk bersatu tumbuh dan menjadi lebih menekan setiap hari," kata el-Sisi dalam pidato yang disiarkan televisi Minggu.
El-Sisi mengatakan Yordania dan Uni Emirat Arab telah menawarkan bantuan militer kepada Mesir untuk memperkuat pertempuran melawan ISIS di negara tetangga Libya.
Analis militer CNN Mayjen James "Spider" Marks berkata "sudah waktunya" pemimpin Arab seperti el-Sisi membuat pernyataan seperti itu.
"Secara strategis dan politik bagi kawasan itu, ini adalah kesepakatan besar, dan benar-benar langkah pertama yang tepat," kata pensiunan perwira Angkatan Darat AS itu.
Pernyataan el-Sisi muncul setelah Presiden AS Barack Obama menyerukan negara-negara lain untuk meningkatkan upaya mereka dalam memerangi ISIS.
Amerika Serikat memimpin koalisi untuk melawan ISIS dari lewat serangan udara di atas Irak dan Suriah. Namun menurut Komando Sentral AS, 80 persen dari serangan udara dilakukan oleh Amerika Serikat; 20 persen lainnya yang diluncurkan oleh negara-negara koalisi lainnya.
Dan ada keraguan serius tentang apakah serangan udara saja akan menghilangkan ISIS.
"Serangan udara saja tidak akan menyelesaikan misi yang dijalankan," kata analis penegakan hukum CNN Tom Fuentes kepada CNN. "Kita perlu negara-negara Arab menjadi negara yang menginjakkan sepatunya di tanah. Apakah mereka benar-benar akhirnya akan melakukannya, kita tunggu."
Sayangnya El-Sisi tidak mengatakan secara spesifik apakah yang dia maksud dengan "kekuatan Arab bersatu" itu berarti pasukan di darat.
Ide tentang mempersatukan kekuatan telah menjadi pembicaraan selama beberapa generasi. Tetapi upaya ini sering berakhir dengan kegagalan karena ketidakpercayaan di antara negara-negara Arab itu sendiri.
Sekarang, mereka memiliki musuh bersama, ISIS, ancaman regional yang tangguh. (Ant/AFP/CNN)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...