Negara-negara G-20 Sepakat Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Negara-negara yang tergabung dalam G-20 (kelompok negara Group Of Twenty) sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen pada 2018 mendatang.
"Ada target pertumbuhan ekonomi global sebesar 2 persen pada 2018, implementasi ekonomi pertumbuhan di masing-masing negara harus diperkuat. yaitu investasi di bidang infrastruktur dan peningkatan keterlibatan swasta,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang sedang berada di Antalya, Turki kepada para pewarta Forwem (Forum Wartawan Ekonomi Moneter) dengan audio telekonferensi di Ruang Pers, Kementerian Keuangan, Jakarta, hari Selasa (17/11).
Bambang menyebut cara lain yang digunakan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi antara lain mengembangkan alternatif pendanaan, penyehatan investasi, serta optimalisasi neraca lembaga keuangan internasional," papar Bambang.
Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini menyebut untuk meningkatkan potensi ekonomi global negara-negara G20 sepakat untuk meningkatkan komunikasi kebijakan moneter, makro prudensial, dan konsolidasi kebijakan fiskal.
"Kemudian kebijakan pendanaan langsung dana ke desa untuk mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif, dan national single window untuk mempercepat arus barang dan izin usaha, perluasan KUR (kredit usaha rakyat), dan peningkatan program pelatihan tenaga kerja, perluasan batas penghasilan tidak kena pajak. Nah itu adalah kesimpulan umum dari dokumen G20 yang dihasilkan KTT kemarin," kata Bambang.
Kehadiran delegasi Indonesia di G-20
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 berlangsung mulai dari Sabtu (14/11) sampai dengan Rabu (17/11) di Antalya, Turki. KTT tersebut menghadirkan para pemimpin dari negara-negara yang tergabung dalam kelompok G-20.
Hari Minggu (15/11) saat menemani Presiden Joko Widodo, Bambang menyampaikan negara-negara maju dan berkembang sepakat mengatasi tren perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dicirikan dengan adanya anomali, di mana tingkat pertumbuhan dari volume perdagangan dunia di bawah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
Padahal menurut Bambang biasanya, pertumbuhan perdagangan itu di atas tingkat pertumbuhan PDB. Hal ini menunjukkan adanya perlambatan yang cukup akut di ekonomi global yang harus diatasi bersama-sama.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...