Negara Swaziland Ganti Nama Jadi Kerajaan eSwatini
JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM – Swaziland, negara monarki absolut berpenduduk 1,343 juta jiwa menurut data Bank Dunia tahun 2016, berganti nama.
Kerajaan yang terletak berbatasan dengan Afrika Selatan itu, mengumumkan nama baru negaranya, yaitu Kerajaan eSwatini.
Raja Mswati III mengumumkan perubahan nama itu dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke-50 dan hari ulang tahunnya ke-50 di sebuah stadion olahraga yang padat di Kota Manzini.
eSwatini berarti “tempat rakyat Swazi", dalam bahasa Swazi, untuk negara kecil yang dikepung daratan antara Afrika Selatan dan Mozambik.
“Saya ingin mengumumkan bahwa Swaziland sekarang akan kembali ke nama aslinya,” katanya, seperti dikutip VOA.
“Negara-negara Afrika yang mendapat kemerdekaan menggunakan nama lama negeri mereka sebelum dijajah,” kata Raja Mswati.
Raja juga mengatakan nama kerajaan itu telah lama menyebabkan kebingungan. “Setiap kali kami pergi ke luar negeri, orang-orang menyebut kami orang Switzerland.”
Raja Mswati, yang dikenal sebagai Ngwenyama atau “singa”, terkenal karena memiliki banyak istri dan gemar mengenakan pakaian tradisional.
Raja Mswati adalah putra Raja Sobhuza II yang memerintah selama 82 tahun. Raja Mswati saat ini memiliki 15 istri. Menurut penulis biografi resmi, ayahnya mempunyai 125 istri selama berkuasa.
Kerajaan eSwatini, menurut Wikipedia, beribu kota di Mbabane, namun pusat aktivitas legislatif terletak di Lobamba. Negara ini, dikutip dari NPR, mendapatkan hadiah kemerdekaannya dari Inggris, peralihan kekuasaan tanpa pertumpahan darah, pada tahun 1968.
Editor : Sotyati
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...