Negosiasi Ukraina-Rusia: Belum Ada Terobosan, Tapi Ada Kemajuan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengecilkan harapan akan ada terobosan menyusul pembicaraan damai antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, sehari sebelumnya.
"Kami tidak dapat menyatakan bahwa ada sesuatu yang terlalu menjanjikan atau terobosan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, hari Rabu (30/3). “Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” kata Peskov.
Dia menambahkan bahwa Moskow menganggapnya "positif" bahwa Kiev telah mulai menguraikan tuntutannya secara tertulis. "Kami dengan hati-hati menghindari membuat pernyataan tentang hal-hal" yang dibahas dalam pembicaraan karena "kami percaya bahwa negosiasi harus dilakukan secara diam-diam," tambahnya.
Negosiator utama Moskow, Vladimir Medinsky, menggambarkan pembicaraan di Istanbul pada hari Senin sebagai “bermakna.”
Seorang pejabat pertahanan dalam pembicaraan itu mengatakan Rusia akan secara signifikan mengurangi aktivitas militernya di dekat ibu kota Ukraina, Kiev, dan kota Chernigiv.
Namun, pihak berwenang Ukraina mengatakan pasukan Rusia kemudian membombardir kota utara Chernigiv pada hari Rabu, terlepas dari klaim Moskow.
Medinsky mengatakan dalam sebuah video yang dia posting di Telegram pada hari Rabu bahwa “Ukraina menyatakan kesiapan untuk memenuhi tuntutan mendasar yang telah ditekankan Rusia selama beberapa tahun terakhir ini.”
“Jika semua komitmen ini dipenuhi, ancaman pembentukan pangkalan operasi NATO akan dilikuidasi,” katanya. “Pekerjaan terus berlanjut, pembicaraan terus berlanjut,” tambahnya, sementara posisi Rusia di Krimea, yang dianeksasi oleh Moskow pada 2020, dan wilayah separatis di Donbas di Ukraina timur “tetap tidak berubah.”
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang mengunjungi China, mengatakan kementerian senang dengan kemajuan dalam negosiasi, dalam komentarnya kepada penyiar negara China CGTN.
“Kami menganggap hasil pembicaraan yang berlangsung kemarin di Istanbul sebagai langkah maju yang positif,” katanya, sambil menambahkan “ini belum merupakan hasil akhir.”
Lavrov berada di China untuk menghadiri konferensi tingkat menteri negara-negara tetangga Afghanistan.
Mereka mengutuk sanksi Barat atas tindakan militer Moskow di Ukraina, dia mengatakan kepada mitranya dari Iran bahwa Rusia akan “mengatur langkah-langkah praktis untuk memungkinkan kami melakukan tindakan yang melanggar hukum ini,” lapor kantor berita negara TASS. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...