Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 19:25 WIB | Senin, 02 Desember 2013

Neraca Perdagangan Oktober Surplus 42,4 Juta Dolar

Ilustrasi. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Oktober 2013 surplus sebesar 42,4 juta dolar AS, merupakan selisih nilai ekspor sebesar 15,72 miliar dolar AS, dan impor sebesar 15,67 miliar dolar AS.

“Di tengah gejolak ekonomi global, produk-produk Indonesia mampu menembus pasar internasional, dan konsumsi produk-produk impor sedikit bisa dikurangi,” kata Kepala BPS, Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/12).

Menurut Suryamin, surplus neraca perdagangan yang dicapai pada periode Oktober 2013 tersebut merupakan yang ketiga kalinya pada tahun ini setelah periode Maret 2013, dan Agustus 2013.

“Meski surplusnya masih tergolong kecil, secara keseluruhan dapat menggambarkan bahwa perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan ekspor impor,” tegasnya.

Ia menggambarkan, pada September 2013 perdagangan Indonesia mencatat defisit sebesar 803,2 juta dolar AS, periode Agustus defisit sebesar 71,6 juta dolar AS, Juli defisit 2,3 miliar dolar AS, sementara Juni defisit 877 juta dolar AS, dan Mei defisit sekitar 500 juta dolar AS.

BPS juga mencatat, dari sisi volume perdagangan selama Oktober 2013, juga terjadi surplus sebesar 44,79 juta ton, yang merupakan selisih volume ekspor sebesar 56,88 juta ton dan impor sebesar 12,09 juta ton.

Suryamin menjelaskan, surplus nilai perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 lebih dipengaruhi lebih tingginya surplus pada nonmigas yang meningkat dari 497,9 juta dolar AS menjadi 792,1 juta dolar AS, dibanding defisit migas yang mengecil dari 1,3 miliar dolar AS menjadi 749 juta dolar AS.

“Dengan kata lain, ekspor meningkat 6,98 persen, sementara total impor hanya meningkat 1,06 persen,” ujarnya.

Selama Oktober 2013, tiga golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor yaitu mesin dan peralatan listrik yang mencapai 7,94 persen atau 123,5 juta dolar AS, disusul golongan besi dan baja turun 4,3 persen atau 31,4 juta dolar AS, dan golongan plastik dan barang dari plastik turun sebesar 0,07 persen atau 0,5 juta dolar AS.

Sedangkan secara akumulasi Januari-Oktober 2013, nilai impor empat jenis barang yang menurun yaitu kendaraan bermotor dan bagiannya sebesar 19,01 persen, atau 1,59 juta dolar AS, golongan mesin dan peralatan listrik menurun 5,77 persen atau 377,3 juta dolar AS, besi dan baja impornya turun 4,4 persen.

Sementara dari sisi ekspor, terjadi tren peningkatan ekspor terbesar Indonesia periode Oktober 2013 dibanding September 2013 yaitu ke Cina yang mencapai 213,6 juta dolar AS, disusul ekspor ke Taiwan melonjak sebesar 115 juta dolar AS, Australia melonjak 147,4 juta dolar AS, India naik 53,3 juta dolar AS, Malaysia bertambah 23,6 juta dolar AS. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home