NIIS Keluarkan Aturan Baru bagi Orang Kristen
RAQQA, SATUHARAPAN.COM - Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) telah merilis daftar aturan baru tentang bagaimana orang Kristen yang tinggal di kota Raqqa, Suriah harus bersikap, termasuk instruksi untuk mereka tidak berdoa di depan umum atau setidaknya dalam pendengaran seorang Muslim.
Dalam daftar tujuh aturan itu disebutkan bahwa orang Kristen harus taat, kelompok mereka juga mengingatkan bahwa tidak boleh ada 'pengkhianatan' terhadap NIIS, maupun ejekan yang ditujukan terhadap Muslim atau Islam.
Aturan baru pembatasan itu berlaku untuk mereka yang tinggal di wilayah yang dikendalikan NIIS di Raqqa, Suriah. Wilayah itu sebelumnya adalah salah satu daerah Suriah yang paling liberal.
Mereka mengatakan hal itu sebagai imbalan untuk keamanan yang diberikan oleh Abu Bakr Al-Baghdadi, Pimpinan NIIS dan orang yang paling dicari di Timur Tengah, bagi orang Kristen yang tinggal di kota yang dilanda perang, menurut International Business Times.
Dalam dokumen itu, dikatakan bahwa Al-Baghdadi akan menjaga mereka, anak-anak, uang dan gereja-gereja mereka, jika orang Kristen mematuhi daftar ketat aturan itu.
Aturan itu muncul hanya beberapa bulan setelah jihadis melarang orang-orang Kristen di Raqqa minum minuman beralkohol di depan umum, terlibat perdagangan babi atau alkohol di pasar.
Dokumen aturan baru itu ini dibuka dengan kutipan panjang dari yat Al Quran yang menjelaskan bagaimana orang Kristen dalam keadaan tunduk. Dikatakan, "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, maupun hari terakhir, juga tidak melarang apa yang Allah dan Rasul-Nya telah melarang, atau mengikuti agama yang benar, pada orang-orang yang telah diberi Kitab, sampai mereka membayar pajak dalam pengakuan keunggulan dan mereka dalam keadaan tunduk."
Hal ini terus menegaskan bahwa ibadah umum dan pengkhianatan terhadap NIIS dilarang.
Ditambahkan bahwa orang-orang Kristen di Raqqa tidak lagi diperbolehkan untuk membangun gereja atau bahkan memperbaiki gereja yang rusak di desa mereka.
Mereka juga dilarang secara terbuka menunjukkan salib mereka di wilayah Muslim atau di tempat-tempat mereka sendiri atau pasar.
Aturan itu kemudian menjelaskan bagaimana NIIS melarang orang Kristen untuk mengeraskan suara mereka ketika berdoa atau dalam ibadah-ibadah lainnya.
Dalam sebuah pernyataan juga disebutkan aturan yang melarang orang-orang Kristen secara terbuka membaca Alkitab. Pernyataan itu mengatakan bahwa umat Islam 'tidak mendengar pembacaan buku-buku mereka dengan keras'.
Demikian juga, dokumen itu menetapkan bahwa semua ibadah harus dilakukan di dalam gereja dan tidak pernah di depan umum.
Orang Kristen juga telah diperintahkan untuk tidak boleh mencegah sesama umat Kristen yang akan masuk menjadi Islam.
NIIS juga menyatakan bahwa adalah tindakan ilegal bagi orang Kristen untuk melakukan tindakan permusuhan terhadap Negara Islam seperti membantu serangan udara, dengan menemukan posisi mereka.
Disebutkan menentang aturan baru itu bisa mengakibatkan dijatuhinya hukuman mati.
Raqqa telah menjadi semakin konservatif setelah kelompok teroris itu mulai memberlakukan hukum syariah Islam garis keras dan menjalankan hukuman pada mereka yang tidak mengikuti perintah. (ankawa.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...