NTT Dapat Tambahan 25.300 Ton Pupuk Bersubsidi
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat alokasi tambahan pupuk bersubsidi sebanyak 25.300 ton dari alokasi sebelumnya 35.200 ton.
Alokasi tambahan pupuk bersubsidi ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 103 Tahun 2014, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yohanis Tay, di Kupang, Kamis (28/8), terkait bantuan pupuk bersubsidi untuk petani NTT.
Jumlah tersebut terdiri dari pupuk jenis urea sebanyak 5.200 ton, SP-36 2.300 ton, ZA 4.100 ton, MPK 11.300 ton dan Pupuk Petroganik sebanyak 2.400 ton, katanya.
“Total alokasi bantuan pupuk bersubsidi untuk NTT tahun 2014 ini mencapai 65.000 ton, karena ada tambahan alokasi bantuan pada Agustus 2014 ini sebanyak 25.300 ton,” katanya.
Dia mengatakan akan melaporkan kepada gubernur tentang tambahan pupuk bersubsidi itu untuk dialokasikan per kabupaten.
“Namun alokasi per kabupaten tetap melalui usulan dari masing-masing kabupaten sesuai rencana definitif kelompok,” katanya.
Mengenai harga pupuk bersubsidi, dia mengatakan bahwa saat ini harga pupuk bersubsidi untuk Urea Rp 1.800/kg, SP-36 Rp 2.000/kg, ZA Rp 1.400/kg, NPK 2.300/kg, dan Petroganik Rp 5.00/kg. Harga ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak ada pihak yang akan bermain soal harga.
Menurutnya, untuk penyaluran pupuk ini, ada dua perusahaan pupuk yang akan bekerja sama dengan para distributor yakni PT Pupuk Kaltim dan PT Petrokimia Gresik.
Di bawah distributor, ada kios-kios yang sudah disiapkan untuk menyalurkan pupuk-pupuk ini kepada kelompok masyarakat yang akan membelinya, katanya menjelaskan.
“Pembelian pupuk ini hanya bisa melalui kelompok. Kelompok yang akan mengusulkan pembelian sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Dalam hubungan dengan penyerapan pupuk bersubsidi, dia menjelaskan, sejauh in daerah yang merupakan sentra produksi yang paling banyak membeli pupuk yakni Manggarai, disusul Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Manggarai Barat, Sumba Barat, Sumba Timur, Nagekeo, Manggarai Timur, dan Ngada.
Khusus untuk Manggarai, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Manggarai Barat, pembeliannya sudah di atas 1.000 ton. (Ant)
Polri Tangkap Buron Pengendali Clandestine Lab di Bali Asal ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan satu orang dar...