NU Harus Mampu Terjemahkan Nilai Islam Toleran
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Panitia Nasional Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) KH Imam Aziz mengatakan ke depan ormas Islam tersebut harus mampu menerjemahkan nilai Islam yang toleran.
"Ke depan NU harus lebih mampu menerjemahkan nilai-nilai Islam yang toleran," ujar Imam melalui sambungan telepon kepada Antara di Jakarta, hari Rabu (5/8).
Imam yang menjabat sebagai salah seorang Ketua PBNU tersebut memang sejak lama ingin membawa NU menjadi lebih terbuka. Hal itu ditunjukkan juga dengan pendirian Lembaga Kajian Islam Sosial (LKIS) pada 1993.
Ativitas tersebut ternyata mengantarkannya kepada penghargaan seperti Ashoka Fellowship pada 2003. Ia didaulat sebagai tokoh multikultural oleh organisasi bernama Islamic Fair of Indonesia (IFI) pada 2011.
"Saat itu kami di LKIS mengembangkan wacana ke-Islaman yang transformatif dan toleran, khususnya melalui penerbitan ratusan judul buku yang konsisten dengan visi keislaman yang transformatif dan toleran," katanya.
Pada April 2015, ia juga kembali mendapatkan penghargaan dari dunia internasional. Sebuah lembaga dari Korea Selatan bernama Yayasan Perdamaian Jeju memberikannya penghargaan atas kegigihannya membela kelompok minoritas dan tertindas.
Sebagai kader yang lahir dari rahim NU, sambung dia, ia menyadari organisasi itu harus bisa lebih baik dan maju.
"NU harus lebih baik dan lebih maju lagi," cetus dia.
Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, pada 1962 tersebut merintis pendidikan formalnya dengan menimba ilmu di madrasah milik KH Ahmad Sahal. Ia kemudian melanjutkan pendidikan itu dengan berkuliah di IAIN Sunan Kalijaga pada dekade 1980-an.
"Kami yakin dengan segala keterbatasan pelayanan selama muktamar ini akan bisa diterima pula secara baik oleh para muktamirin," jelas dia.
Dia juga yakin muktamirin yang menghadiri acara tersebut juga bertujuan untuk membawa NU menjadi lebih baik lagi.
"Meski muktamar kali ini, banyak kekurangannya, tapi kami sadar kalau tugas kami sesungguhnya adalah melayani para muktamirin yang hadir di sini," tukas dia. (Ant)
Menag Ingin Bawa Pusat Peradaban Islam ke Indonesia
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengutarakan keinginannya untuk membawa pus...