NU Minta Sidang Itsbat Digelar Terbuka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nahdlatul Ulama (NU) meminta agar sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1436 H atau Idul Fitri 2015 yang digelar Kementerian Agama dilaksanakan secara terbuka.
Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Ghazalie Masroeri di Jakarta, hari Kamis (2/7), mengatakan, sidang itsbat yang dipantau langsung oleh masyarakat luas sebenarnya mengarahkan semua pihak untuk mengikuti ketetapan pemerintah beserta berbagai ormas Islam, para tokoh masyarakat, dan pakar astronomi.
"Melalui sidang itsbat terbuka yang diikuti semua ormas itu maka kemudian tidak ada lagi yang mengatakan kami mengikuti ormas kami. Semua mengikuti pemerintah," kata dia.
Melalui sidang terbuka yang disiarkan secara langsung, masyarakat juga akan mendapatkan informasi secara cepat, tanpa menunggu lama.
"Sidang itsbat merupakan bagian dari syiar Islam di tengah masyarakat yang sedang hiruk pikuk," kata Ghazalie.
Sidang itsbat yang dilakukan secara terbuka diharapkan dapat memberikan pencerdasan kepada umat. Masyarakat memperoleh banyak pengetahuan tentang agama Islam, terutama terkait berbagai ketentuan mengenai penetapan awal tahun Hijriyah.
Menyinggung penentuan 1 Syawal, KH A Ghazalie Masroeri mengatakan bahwa hitungan Hisab (perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan) masih bersifat kira-kira.
Ketepatan Hisab menurut Ghazalie seperti dikutip dari laman NU hari Kamis (2/7), harus diuji dengan observasi Hilal (munculnya bulan sabit) di lapangan.
Pelaksanaan sidang itsbat untuk penentuan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan secara terbuka selama kurang lebih sebelas tahun, sejak era Menteri Agama Said Aqil Husein Almunawwar.
Sidang itsbat dilakukan secara tertutup setahun belakangan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Ant/nu.or.id)
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...