NU Tidak akan Menjadi Radikal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nahdatul Ulama (NU) menyatakan bahwa organisasinya tidak akan bertindak radikal. NU berkomitmen akan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari rongrongan pihak manapun dengan sikap moderat.
“NU tidak akan jadi radikal. Kita selalu moderat,” kata Wakil Ketua Umum PBNU Dr KH As’ad Said Ali saat memberikan pengarahan dalam Silaturrahmi Nasional dan Halaqah Majelis pendekar yang diadakan dalam rangkaian peringatan hari lahir atau Harlah ke-28 Pencak Silat NU Pagar Nusa di aula utama kantor PBNU Jakarta, Kamis (30/1).
As’ad mengingatkan bahwa yang utama dalam Pagar Nusa adalah olah spiritual, bukan olah fisik. “Yang fisik seperti dipertontonkan tadi (atraksi) hanyalah kembangan saja,” kata dia.
“Sekarang ini musimnya berkelahi. Sunni dan Syiah berkelahi. Tapi kita tidak perlu berkelahi. Tugas kita memang menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar, namun kita tetap mengedepankan sikap moderat,” kata As’ad menambahkan.
Sesi pertama Halaqah Pagar Nusa juga dihadiri unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI), antara lain, Letjen TNI Iskandar MS dan Kolonel Kavaleri Agus Suharto.
As’ad Said dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa NU dan TNI menjadi dua elemen bangsa yang paling gigih membela NKRI.
“TNI dan TNU (tentara NU) selalu bekerjasama di luar sistem politik,” kata dia. (NUonline)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...