Nyadran Perdamaian di Desa Getas, Temanggung
TULUNGAGUNG, SATUHARAPAN.COM- Acara “Nyadran” digelar oleh dua dusun di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Satu di Dusun Krecek yang mayoritas warganya beragama Buddha, dan satu lagi Dusun Gletuk yang mayoritas warganya Muslim.
“Nyadran” secara rutin diselenggarakan setiap tahun di sana, dalam empat tahun terakhir acara itu diberi tajuk “Nyadran Perdamaian.” Acara itu diselnggarakan pada hari Jumat Pon pada bulan Rajab atau Sya’ban. Tahun 2022 “Nyadran Perdamian” diselenggarakan pada Jumat (11/2).
Selain warga dusun Krecek dan Gletuk, hadir juga Suhu Xue Hua, Pembina Fo Institut Dong Zen Indonesia (IDZI), Penyelenggara Buddha Kabupaten Temanggung, Kepala Desa Getas, Dwi Yanto, serta Kepala Dusun Krecek, Sukoyo dan Kepala Dusun Gletuk, Dahono. Ikut bergabung, sekitar 15 orang peserta Live In Nyadran Perdamaian 2022 yang mengangkat tema "Menjaga Tradisi Lintas Generasi".
Kegiatan dalam Nyadran termasuk memebersikan jalan, makan, dan tempat penting bagi kehidupan warga, seperti sungai, sumber air, dan sarana lain. Itu dilakukan bersama dalam gotong royong.
Kemudian mereka menyelenggarakan kenduri di mana makanan yang dibawa warga disantap bersama-sama, dan kegiatan yang tidak membedakan warga karena keyakinan. Mereka melakukan itu untuk menghormati leluhur dan menjaga kerukunan, karena mengakui sebagai warga dusun yang memiliki leluhur yang sama.
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...