Obama Instruksikan Selidiki Intervensi Rusia dalam Pemilu AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, telah memerintahkan komunitas intelijen agar melakukan “peninjauan penuh” terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peretasan untuk mengganggu pemilu presiden AS tahun 2016.
Pengumuman perintah Presiden Obama itu muncul dengan meningkatnya tekanan dari anggota Kongres Partai Demokrat dan Republik yang menyerukan dilakukannya penyelidikan lengkap dan saksama terhadap campur-tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika yang baru itu.
Wakil Juru Bicara Gedung Putih, Eric Schultz, hari Jumat (9/12), mengatakan ada pola kegiatan internet “yang jahat” bertepatan dengan pemilu di Amerika. Dia mengatakan, penyelidikan itu akan dilakukan secara sangat teliti, sampai pada pemilu presiden tahun 2008, ketika terjadi campur tangan yang dikaitkan dengan Tiongkok.
Schultz mengatakan, penyelidikan itu akan meneliti segalanya dan semua campur tangan asing, dan para penyelidik akan terus mengusut sampai kemanapun untuk menelusuri bukti-bukti.
Dia mengatakan, kegiatan semacam ini “bukan hal baru bagi Moskow”, dan menambahkan bahwa Amerika telah melihat Rusia melakukan hal itu selama bertahun-tahun di Asia dan di seluruh Eropa.
Menurut Schultz, Presiden Obama memerintahkan agar dia diberitahu tentang hasil penyelidikan itu sebelum habis masa jabatannya tanggal 20 Januari.
“Gedung Putih akan mengumumkan laporan tentang hal itu sebanyak mungkin,” katanya. (VOA)
Editor : Eben E. Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...