Obama Mendarat di Jepang, Awali Lawatan Asia
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Obama akan memulai lawatan kelimanya sebagai presiden AS ke Asia saat mendarat di Jepang pada Rabu (23/4).
Lawatan tersebut, yang pertama dari dua kunjungan ke kawasan itu tahun ini, akan dijadikan upaya untuk menebus ketidakhadirannya dalam KTT regional pada November karena pertarungan politik domestik.
Dia mengupayakan kemajuan dalam perundingan sengit dengan Jepang atas kesepakatan perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP), yang terhambat dalam masalah akses pasar mobil dan pertanian. TPP akan mempertegas warisan Obama di Asia, namun perundingan pakta yang terdiri dari 12 negara kehilangan momentum tahun lalu.
Obama juga harus memperkuat aliansi dengan negara-negara yang memandang AS sebagai penyeimbang Tiongkok, sembari menghindari kemarahan Beijing.
Dia juga akan menekankan upaya untuk mengurangi sengketa antara sekutu AS, Korea Selatan dan Jepang, serta membangkitkan kembali hubungan AS dengan Malaysia.
Beberapa tahun setelah mengubah kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk fokus di Asia, Presiden Barack Obama pekan ini akan menghadapi banyak pertanyaan seputar strategi dan pertahanan kekuasaan di wilayah tersebut.
Obama akan menepis kesan bahwa sejumlah peristiwa seperti pembantaian di Suriah dan krisis di Ukraina akan mengalihkan perhatian pemerintahannya di tempat lain.
Dia akan menegaskan kepada Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Filipina bahwa “penyeimbangan” kebijakan—dari penarikan militer, ekonomi dan sumber daya manusia AS dari Timur Tengah dan penyebarannya ke negara-negara Asia yang berkembang —masih dijalankan.
Obama Inginkan Sushi dalam Kunjungannya ke Tokyo
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dikabarkan akan menghadiri makan malam di sebuah restoran kecil sushi di Tokyo pada Rabu – sebuah tempat yang memiliki tiga bintang Michelin namun hanya memiliki sedikit kursi – yang dikelola seorang pemilik berusia 88 tahun, Jiro.
Pria paling berkuasa di dunia itu akan menghadiri acara makan malam dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan akan dilayani sepenuhnya oleh Jiro Ono, yang menuntut standar dan etika kerja tak kenal lelah dan membuatnya menjadi tokoh legendaris di dunia kuliner global.
Komandan dari salah satu angkatan bersenjata yang paling menakutkan di planet ini, yang duduk di kemudi ekonomi triliunan dolar, tidak memiliki kesempatan untuk memilih menu - meskipun jika ia bisa membaca menunya - karena Jiro memilihkan makanan untuk orang yang ia layani dan tidak akan menerima perintah dari pelanggannya.
Dan bagi seseorang yang terbiasa dengan kamar presiden terbaik di hotel-hotel paling mewah di dunia itu, tempat yang akan mereka datangi ini sedikit mengejutkan.
Sukiyabashi Jiro hanya memiliki 24 kursi, berlokasi di basement yang berada di bawah gedung tua, dan terhubung ke stasiun kereta Tokyo.
Namun hal tersebut tidak akan menghentikan makan malam paling luar biasa, yang bagi para pelanggan pada umumnya harus memesan beberapa bulan sebelumnya agar bisa mendapatkan kursi.
Kepulauan Sengketa
Kepulauan yang menjadi pusat sengketa antara Tokyo dan Beijing tercakup dalam aliansi pertahanan Amerika Serikat (AS)-Jepang, ujar Barack Obama kepada sebuah surat kabar menjelang kedatangannya di Tokyo pada Rabu.
Obama, yang memulai tur Asia yang juga akan mengunjungi Korea Selatan, Filipina dan Malaysia, merupakan presiden AS pertama yang secara terbuka menegaskan bahwa tindakan permusuhan terhadap gugus kepulauan itu akan memicu reaksi Amerika.
“Kebijakan Amerika Serikat jelas— kepulauan Senkaku dikelola Jepang maka dari itu tercakup dalam Pasal 5 Treaty of Mutual Cooperation and Security AS-Jepang,” ujar Obama dalam sebuah wawancara tertulis dengan Yomiuri Shimbun.
“Dan kami menolak upaya sepihak apa pun untuk merusak pengelolaan Jepang atas kepulauan tersebut,” katanya.
Beberapa tokoh senior AS, seperti mantan menteri luar negeri Hillary Clinton dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel melontarkan pernyataan serupa, yang Tokyo anggap sebagai cara untuk memperingatkan Tiongkok agar menjauh dari wilayah yang diklaimnya sebagai Diaoyu.
Tur Obama ke Asia selama sepekan dianggap sebagai “perimbangan kembali” ke arah timur dari kebijakan luar negeri AS oleh Gedung Putih.
Walaupun Tiongkok tidak termasuk dalam jadwal tur Obama, kehadirannya akan terasa dalam setiap putaran sengketa regional yang rumit dan keraguan tentang strategi AS.
Korut Kecam Tur Obama ke Asia
Korea Utara pada Senin memperingatkan bahwa tur Asia mendatang yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bisa meningkatkan ketegangan militer, saat media Korea Selatan mengutip laporan intelijen tentang peningkatan aktivitas di lokasi tes nuklir utama Korea Utara.
Obama pada 23-29 April akan mengunjungi Jepang dan Korea Selatan, dua sekutu penting AS di Asia dan mitra penting dalam upaya untuk meredam program senjata nuklir Pyongyang.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan kunjungan “reaksioner dan berbahaya” itu hanya akan “meningkatkan konfrontasi dan membawa kesuraman dari perlombaan senjata nuklir” di semenanjung Korea.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kantor berita resmi Korea Utara KCNA, juru bicara itu mengatakan kunjungan terbaru di Asia yang dilakukan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS berupaya menjelekkan program nuklir dan rudal Korea Utara serta membenarkan pengerahan militer AS di wilayah tersebut.
“Itu jelas sekali bahwa Obama akan menyatakan hal serupa,” katanya.
Pada Senin, kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip sumber militer yang tidak diketahui, mengatakan peningkatan aktivitas terpantau di lokasi bawah tanah Punggye-ri Korea Utara yang pernah menjadi lokasi tiga tes nuklir yang dilakukan pada 2006, 2009, 2013.
“Pasukan Korea Selatan dan AS memantau saksama perkembangan terbaru itu untuk mendeteksi tanda-tanda tes lainnya,” ujar salah satu sumber kepada Yonhap. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...