Obama Tak Ingin ada Negara yang Klaim Sepihak Laut China Selatan
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan negara mana saja jangan mengklaim sepihak, dan harus menghentikan membangun pulau buatan dan memiliterisasi klaimnya di Laut China Selatan.
"Demi stabilitas kawasan, para pengklaim harus menghentikan reklamasi, pembangunan dan militerisasi di wilaya-wilayah disengketakan (di Laut China Selatan, Red)," kata Obama pada pertemuan AS dan 10 negara ASEAN, hari Sabtu (21/11), di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selama ini Tiongkok menyatakan berdaulat penuh atas hampir semua wilayah Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan klaim empat negara ASEAN.
Tiongkok telah mengubah karang-karang di Kepulauan Spratly menjadi pulau buatan dan kemudian membangun pangkalan udara serta fasilitas militer lainnya di situ.
Ini membuat seluruh kawasan Asia Timur terusik oleh ambisi Tiongkok itu, selain juga mengganggu kebebasan pelayaran internasional yang merupakan jalur pelayaran tersibuk dengan lalu lintas senilai 5 triliun dolar AS per tahun.
Obama memuji ASEAN karena berhasil membuat code of conduct di Laut China Selatan termasuk resolusi damai untuk sengketa, kebebasan pelayaran, dan kebebasan terbang.
Belum lama bulan ini, bomber-bomber B-52 AS terbang dekat kepulauan buatan Tiongkok yang menyiratkan penentangan Washington atas klaim Beijing di wilayah yang disengketakan itu.
Langkah Obama tersebut mendapat respon negatif beberapa bulan yang lalu dari pengacara yang berbasis di Washington D.C, Bruce Fein yang menyebut bahwa tindakan provokasi kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Lassen yang melakukan latihan perang bernuansa “provokasi” di Laut China Selatan adalah tindakan menghambur-hamburkan biaya militer.
"Mengapa kita (Amerika Serikat, Red) mencoba untuk membuang-buang biaya militer seolah-olah Tiongkok adalah ancaman ? Tindakan seperti itu hanya menyebabkan citra AS buruk di mata internasional di mata negara-negara Asia lainnya," kata Bruce dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, hari Minggu (8/11).
Bruce mengatakan tindakan Angkatan Laut AS di Laut Cina Selatan tidak melayani kepentingan nasional Amerika, tetapi akan menghasilkan ketegangan.
“Apa keuntungan yang didapat AS dari tindakan seperti itu? Tidak ada!" kata Bruce.
Bruce menyebut seharusnya tindakan seperti itu dilakukan Angkatan Laut AS di Timur Tengah, bukannya di kawasan Asia Timur. (Ant/AFP/xinhuanet.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...