Observatorium Mesir Ingatkan ISIS Membuat Aplikasi Baru
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Observatorium mesir mrngingatkan bahwa kelompok teroris ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) membuat aplikasi mobile baru di Google Play dan App Store untuk merekrut pendukung dan mempromosikan ideologi mereka.
Observatorium untuk Memantau Fatwa Takfiri dan Ideologi Ekstrimis di Dar Al-Iftaa Mesir, seperti dikutip Al Ahram, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (15/12) tentang aplikasi baru itu yang disebut sebagai "Karena Masalah Komunikasi."
Menurut observatorium itu, kelompok teroris menggunakan aplikasi tersebut untuk mempromosikan ideology mereka dan menarik lebih banyak pendukung.
Observatorium mengatakan bahwa ISIS membuat aplikasi ini setelah kampanye online yang menentangnya berhasil menutup sekitar 26.000 akun milik kelompok di berbagai platform media sosial.
Observatorium percaya bahwa hal ini mendorong kelompok teroris tersebut membuat aplikasi baru di luar platform media sosial yang umum.
Observatorium menjelaskan bahwa aplikasi baru ini menjamin kerahasiaan penuh bagi pengguna, dan terlindung dengan baik terhadap kemungkinan infiltrasi oleh badan keamanan. Juga bahwa aplikasi dapat menampung sekitar 10.000 pengguna, dan mampu menyimpan video dan mentransfer informasi yang dienkripsi.
Pernyataan observatorium ini mengacu pada laporan VICE News, yang mengatakan bahwa sejak pekan lalu kelompok teroris ini telah membuat sekitar 10 saluran dan halaman pada aplikasi, dan beberapa dari mereka memiliki lebih dari 100 pengikut.
Observatorium mengatakan bahwa ISIS juga menggunakan aplikasi untuk mengumpulkan lebih banyak dana dalam Bitcoin.
Observatorium memperingatkan tentang bahaya perkembangan seperti itu dalam teknik komunikasi kelompok teroris ini, terutama karena saat ini berusaha untuk menata diri setelah kematian pemimpinnya, Abu Bakar Al-Baghdadi.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...