Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:01 WIB | Kamis, 18 Juni 2015

ODHA dapat Jalani Hidup Normal

Ilustrasi ODHA dapat hidup dengan normal seperti manusia lainnya. (Foto: pulitzercenter.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta mengatakan, para penderita HIV/AIDS, atau yang sering disebut orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dapat hidup dengan normal seperti manusia lainnya.

"Menderita HIV/AIDS, bukanlah akhir segalanya sebab dengan penanganan yang tepat penderita juga dapat beraktivitas seperti biasa," kata Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi KPAP DKI Jakarta John Alubwaman kepada Antara di Jakarta, Kamis (18/6).

John mencontohkan, selama ini banyak orang yang membuktikan bisa "bersahabat" dengan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, Human Immunodeficiency Virus (HIV), di dalam dirinya.

Contohnya, adalah legenda basket Amerika Serikat Earvin "Magic" Johnson Jr, yang masih tetap sehat dan mampu beraktivitas selama lebih dari 20 tahun dengan HIV di dalam darahnya, sejak dinyatakan positif tahun 1991.

"Selama penderita mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) serta melakukan pemeriksaan teratur, pola hidup yang sehat serta asupan gizi yang baik, ODHA akan baik-baik saja," kata John.

Selain itu, para ODHA juga bisa menikah dan memiliki anak yang normal tanpa HIV, dengan mengikuti program pencegahan penularan dari ibu ke anak.

Caranya adalah, virus dalam darah ODHA akan ditekan jumlahnya seminimal mungkin. Lalu dengan izin dokter, suami-istri ODHA tersebut bisa berhubungan seksual tanpa pengaman. "Dengan begitu anak yang dikandung tidak akan tertular HIV," kata John.

Untuk itu, KPAP mengimbau agar para warga tidak takut memeriksakan diri, untuk memastikan dirinya terkena HIV maupun Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), agar tidak menular ke orang-orang terdekat seperti istri.

"Semua pengobatan dan konseling untuk ODHA gratis. Namun jika sudah positif, harus minum obat seumur hidup dan rutin diperiksa agar tidak timbul AIDS," katanya.

John juga menyebut HIV dan AIDS berbeda.

Dijelaskan, bahwa HIV adalah virusnya, sementara AIDS adalah gejala-gejala penyakit yang menyerang penderita HIV ketika daya tahan tubuhnya menurun secara drastis.

Adapun berdasarkan informasi dari KPAP DKI, yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI, untuk tahun 2014 jumlah penderita HIV/AIDS di ibu kota mencapai 32.782 orang, dimana 7.477 orang diantaranya menderita AIDS.

Penularan HIV di ibu kota paling banyak berasal dari hubungan seksual. Menurut KPAP DKI Jakarta dari total 32.782 penderita HIV/AIDS, sekitar 70-80 persennya tertular dari hubungan seksual.(Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home