OJK Imbau Masyarakat Sadar Bayar Pinjaman Uang Online
JAMBI, SATUHARAPAN.COM - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Endang Nuryadin mengingatkan masyarakat untuk berhitung dan sadar mampu membayar pinjaman sebelum mengakses pembiyaaan melalui pinjaman online atau "pinjol".
"Langkah pertamanya sebelum mengkases pembiayaan melalui pinjaman online ya harus berhitung dan sadar kemampuan membayar untuk mengembalikan dana itu," kata Endang Nuryadin di Jambi, Jumat (31/1).
Ia menyebutkan, dengan akses pinjaman online atau "pinjol" maka akses ke lembaga keuangan khususnya untuk pembiayaan semakin dekat dan berada dalam genggaman atau ponsel.
"Jadi jangan mentang-mentang mudah meminjam uang cukup melalui ponsel, kemudian mengabaikan aspek kemauan dan kemampuan membayar cicilannya," katanya.
Kepala OJK Jambi menjelaskan, karena bagaimanapun kredit macet tetap akan ditagih oleh perusahaan pinjaman online atau pinjol terkait.
Ia mengakui bila penawaran pinjaman online saat ini banyak dengan berbagai skema dan programnya. Namun yang terpenting, kata dia, OJK mengingatkan masyarakat bila hendak meminjam melalui pinjaman online sebaiknya ke lembaga mereka yang sudah terdaftar dan mendapat izin dari OJK.
"Ya pinjolnya harus yang terdaftar dan mendapat izin dari OJK agar terjamin," kata Endang.
Ketika ditanya potensi kredit macet pinjaman online tersebut, Endang menyebutkan hal itu sudah diantisipasi masing-masing lembaga pinjaman online tersebut, termasuk juga melalui akses pengecekan data calon nasabah.
"Pinjol yang mempunyai atau sudah berizin memiliki manajemen risiko tersendiri dalam memproses pemberian kredit nasabahnya," katanya.
Terkait perkembangan jumlah nasabah pinjaman online di wilayah Provinsi Jambi, Endang menyebutkan pihaknya tidak bisa menyebutkannya.
"Semua data pinjaman online dikelola OJK pusat," kata Endang Nuryadin.
Sementara itu penawaran pinjaman online kepada masyarakat semakin meluas dengan berbagai program dan penawaran yang disampaikan melalui ponsel milik masyarakat.
"Saya mendapat penawaran pinjaman online, entah dari siapa mereka dapat nomor kontak saya. Sejauh ini tidak perlu, namun kalo keseringan menawarin dan dihadapkan dengan biaya sekolah dan lainnya ya penasaran juga. Sejauh ini saya belum," kata Ny Nova, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Baru Kota Jambi.
Sebagian masyarakat masih belum merespon lembaga pinjaman online, namun untuk masyarakat tertentu yang memiliki aktifitas produktif telah memanfaatkan fasilitas tersebut.
"Katanya ndak gampang juga sih mengaksesnya dan mendapatkan pinjaman itu," kata ibu rumah tangga lainnya. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...