OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Naik 8 Persen
WINA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor minyak (OPEC) hari Rabu sepakat untuk memotong produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel per hari.
Ini adalah kesepakatan penurunan produksi pertama oleh organisasi itu dalam delapan tahun, dan intervensi pertama di pasar minyak global sejak pertengahan 2014 ketika harga minyak mulai turun.
Pada pertemuan tengah tahunan di Wina, Austria itu, para delegasi anggota sepakat total produksi pada 32,5 juta barel per hari, turun dari 33,64 juta barel pada bulan Oktober.
"Kami sampai pada pemahaman bahwa pasar perlu diseimbangkan kembali," kata Mohammed Bin Saleh Al-Sada, Presiden Konferensi OPEC.
Perjanjian ini akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari, katanya menambahkan. Penyesuaian akan diterapkan selama enam bulan dan akan dipertimbangkan kembali untuk perpanjangan selama enam bulan, kata Al-Sada.
Keputusan kelompok itu untuk memotong produksi didasarkan pada keinginan untuk menaikkan harga minyak dan menurunkan kelebihan pasokan di pasar.
Anggota OPEC produsen besar, Arab Saudi, akan menanggung sebagian besar beban pengurangan tersebut, dengan mengurangi produksi harian hingga 486.000 barel per hari, menurut Al-Sada.
Kesepakatan itu juga melibatkan negara produsen minyak besar non anggota OPEC, Rusia. Negara-negara non-OPEC juga akan mengurangi produksi minyak mereka hingga 600.000 barel per hari, sedangkan 300.000 barel lainnya dari Rusia, Al-Sada menjelaskan, seperti dikutip Reuters.
Setelah pengumuman kesepakatan yang disebutkan "berani" itu oleh Al-Sada, harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Harga patokan Internasional minyak mentah jenis Brent naik menjadi US$ 51,79 per barel, sementara West Texas Intermediate naik menjadi US$ 49,33 per barel. Kedua benchmark harga minyak itu menandai kenaikan lebih dari 8 persen.
Kesepakatan OPEC untuk memangkas produksinya adalah usaha pertama yang berhasil untuk meningkatkan harga minyak yang jatuh dalam lebih dari dua tahun.
Kartel minyak itu berusaha mencapai kesepakatan pada bulan April, namun perbedaan di antara anggota menghambat hasil yang positif. Organisasi memulai pembicaraan pada bulan September untuk mencapai kesepakatan tentatif pada pertemuan tengah tahunan November ini di Wina.
Editor : Sabar Subekti
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...