Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:11 WIB | Senin, 17 Oktober 2016

Operasi Pembebasan Mosul dari ISIS Sudah Dimulai

Pasukan Irak dikerahkan ke area al-Shourah, sekitar 45km di selatan Mosul, saat mereka bergerak ke arah Mosul yang dikuasai ISIS pada 17 Oktober 2016. (Foto-foto: AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Operasi militer untuk merebut kembali kota Mosul di Irak dari kelompok ISIS telah dimulai, ungkap Perdana Menteri Haider al Abadi pada hari Senin (17/10) pagi yang disiarkan televisi negara.

"Waktu kemenangan telah tiba dan operasi pembebasan Mosul sudah dimulai," katanya dalam sebuah pernyataan di stasiun televisi Iraqiya.

"Hari ini saya menyatakan dimulainya operasi kemenangan untuk membebaskan Anda dari kekerasan dan terorisme Daesh (ISIS)," katanya kepada penduduk wilayah Mosul.

Abadi, Komandan tertinggi dari angkatan bersenjata Irak, dikelilingi oleh para pejabat tinggi federal ketika membacakan pernyataannya.

Pasukan federal Irak dan sekutu sudah memperketat pengepungan di Mosul, benteng terakhir ISIS di negara itu, selama berbulan-bulan.

Mereka baru-baru ini merebut kembali posisi-posisi kunci di sekitar Qayyarah, sebuah kota yang teletak sekitar 60 kilometer selatan Mosul, yang bersiap untuk melancarkan serangan terakhir di benteng utara ISIS.

Abadi tidak mengungkapkan rincian dari operasi militer yang dilancarkan sepanjang malam itu.

Polisi Irak mengenakan masker gas di pangkalan militer Qayyarah, sekitar 60km sebelah selatan Mosul, 16 Oktober 2016, saat mereka bersiap untuk merebut Mosul, kota terakhir yang dikuasai ISIS di negara itu, setelah berhasil merebut sejumlah wilayah dari kelompok itu pada 2014 dan 2015.

Menhan AS Sebut Operasi di Mosul Saat Menentukan

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter mengatakan pada Senin (17/10) bahwa operasi merebut kembali Kota Mosul dari tangan ISIS merupakan kunci untuk mengalahkan kelompok ekstremis itu.

“Ini saat yang menentukan dalam operasi untuk mengalahkan ISIL (ISIS),” kata Carter dalam sebuah pernyataan.

“Kami yakin mitra kami dari Irak akan menang melawan musuh bersama kami dan membebaskan Mosul dan seluruh Irak dari kebencian dan kebrutalan ISIL (ISIS).”

Carter berjanji akan terus mendukung Irak.

“Amerika Serikat dan koalisi internasional siap untuk membantu pasukan keamanan Irak, pejuang Peshmerga dan rakyat Irak dalam perang yang sulit di masa depan,” tegasnya.

Kota utara tersebut merupakan tempat pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakr al-Baghdadi menyatakan kekhilafahan yang meliputi Irak dan Suriah pada Juni 2014.

Dengan bantuan Iran dan koalisi pimpinan Amerika Serikat, pasukan Irak berhasil merebut kembali sejumlah besar wilayah yang jatuh ke tangan ISIS dan Mosul adalah benteng pertahanan terakhir kelompok ekstremis itu di Irak.

Perdana Menteri Haider al-Abadi mengatakan hanya pasukan pemerintah yang akan memasuki Mosul, kota mayoritas Sunni yang direbut ISIS dengan relatif mudah, sebagian di tengah kebencian warga setempat terhadap pasukan keamanan yang didominasi Syiah. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home