Oposisi Maladewa Tolak Kunjungan Raja Salman
COLOMBO, SATUHARAPAN.COM - Partai oposisi Maladewa protes pada Jumat (10/03) terkait sebuah rencana kunjungan Raja Salman menyusul sejumlah laporan bahwa Arab Saudi mempunyai kepentingan bisnis untuk membeli seluruh atol di Republik Samudera Hindia yang bermasalah tersebut.
Sebuah koalisi parta-partai oposisi dan pembangkang mengatakan bahwa mereka akan menggelar demonstrasi di jalanan terkait penjualan beberapa pulau ketika raja Arab Saudi itu dan 1.000 rombongannya mengunjungi Maladewa.
"Kami akan menegaskan kepada para bangsawan Arab Saudi bahwa kami menentang penjualan tanah kami," ujar mantan menteri luar negeri Maladewa Ahmed Naseem kepada para wartawan di Kolombo.
Dia mengatakan ada laporan di Maladewa bahwa pemerintah atau badan usaha Arab Saudi telah membeli atol dari 28 kepulauan karang kecil dengan harga miliaran dolar.
Pengumuman tersebut oleh Oposisi Persatuan Maladewa (Muo) yang berbasis Colombo datang sehari setelah pemerintah Presiden Abdulla Yameen membantah menjual kepulauan itu ke Arab Saudi atau pihak lainnya.
Namun, Muo bersikeras bahwa pemerintahan tersebut berencana menyetujui sebuah kesepakatan yang bisa bernilai dua kali lipat dari perekonomian negara pulau tersebut yang mencapai 5,2 miliar dolar Amerika (sekitar Rp69,4 triliun).
Maladewa adalah negara yang memiliki sekitar 340 ribu penduduk muslim Sunni.
Raja Salman akan melakukan perjalanan ke Tiongkok dan Jepang sebelum mengakhiri tur Asianya di Maladewa.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...