Oposisi Suriah Terima Perjanjian Gencatan AS - Rusia
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok payung oposisi Suriah pada hari Sabtu (10/09) mengatakan menyambut baik perjanjian gencatan senjata yang dimediasi antara Moskow dan Washington selama itu dihormati oleh rezim.
"Kami berharap ini akan menjadi awal dari akhir siksaan rakyat sipil," kata anggota Komite Tinggi Negosiasi (High Negotiations Committee/) Bassma Kodmani.
"Kami menyambut baik perjanjian tersebut jika itu akan diberlakukan," katanya kepada awak media, dan dia mengatakan "sangat mendukung" gencatan permusuhan.
Dalam komentar yang disampaikan kepada AFP, dia mengatakan HNC "menerima dengan hati-hati" perjanjian itu.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa gencatan tersebut disepakati di Jenewa pada hari Jumat (9/9) malam dan akan diberlakukan pada hariSenin (12/9, pada hari pertama Idul Adha.
Kedua negara mendukung pihak berlawanan dalam konflik tersebut, dengan Moskow mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dan Washington mendukung koalisi kelompok pemberontak yang mereka anggap moderat.
Namun, jika Rusia mampu menekan Assad untuk menghormati gencatan senjata selama sepekan, Moskow dan Washington akan membentuk unit koordinasi bersama dan memulai serangan udara gabungan melawan target "teroris" yang sudah disepakati. (AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...