Orang Gejala Ringan atau Tanpa Gejala COVID-19 Perlu Diuji
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penting untuk menguji orang-orang yang telah terpapar COVID-19 meskipun mereka hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.
Dalam penjelasan singkat reguler hari Kamis (27/8), pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove kepada wartawan mengatakan faktor terpenting dalam pengujian adalah untuk mengidentifikasi kasus aktif sehingga mereka bisa diisolasi, dan kontak mereka bisa dilacak.
Sebagai contohnya, Van Kerkhove mengatakan lonjakan virus baru-baru ini telah melibatkan kelompok orang yang mungkin terpapar virus.
Dalam kasus-kasus seperti itu, pengujian mungkin perlu diperluas sehingga mencakup orang-orang yang gejalanya lebih ringan atau tanpa gejala.
Meski demikian Van Kerkhove mengatakan negara-negara bebas menyesuaikan panduan pengujian sesuai kebutuhan masing-masing dan disamping pengujian itu penting, seberapa cepat bisa mendapat hasilnya adalah sama pentingnya.
Kepala Program Darurat WHO Mike Ryan mengatakan pengujian luas terhadap populasi umum di sebagian besar negara saat ini tidak begitu berguna dan bisa menyia-nyiakan sumber daya. Tapi ia mengatakan tingkat pengujian harus tetap tinggi, dan yang sama pentingnya adalah kecepatan hasil pengujian.
Saran pejabat WHO itu disampaikan beberapa hari setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengganti panduannya yang mengatakan kontak dekat dengan orang tanpa gejala tidak perlu diuji.
Perubahan kebijakan yang tiba-tiba ini mengejutkan sebagian profesional penyedia layanan kesehatan yang berpendapat pedoman baru itu bermotif politik. (VOA)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...