Orang Indonesia Jadi Algojo Pemenggalan Kepala Sandera ISIS
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Jihadis asal Indonesia yang menggabungkan diri dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau lebih dikenal dengan sebutan ISIS, telah ditugaskan menjadi eksekutor pemenggalan kepala oleh kelompok ekstremis yang telah dikutuk di seluruh dunia itu.
Maskur, nama jihadis itu, terlihat sebagai eksekutor dalam video pemenggalan kepala pekerja sosial asal Amerika Serikat, Peter Kassig tahun lalu. Maskur disebut sebagai satu dari tiga warga Indonesia yang dilatih dan menjadi jajaran elit ISIS.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Sidney Jones, dalam bagian dari keterangannya yang dikutip oleh The Intercept, terkait dengan terungkapnya dua mantan pilot Indonesia yang ditengarai pendukung ISIS. (Baca juga: AFP Sebut Mantan Pilot AirAsia dan Garuda Pendukung ISIS)
Maskur, menurut laporan IPAC Italia, terbunuh Mei lalu.
Menurut The Guardian, dalam laporannya November tahun lalu, para eksekutor yang tampil dalam video hanya seorang yang mengenakan masker, yaitu yang kemudian dikenali sebagai Jihadi John asal London. Wajah para eksekutor lainnya tampak jelas. Dan menurut The Guardian salah satu dari eksekutor itu jika bukan orang Indonesia adalah orang Malaysia. Sidney Jones memastikan bahwa itu adalah Maskur, warga Indonesia.
Dewasa ini lembaga intelijen telah menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengkonfirmasi identitas seseorang.
Sidney Jones menyinggung keberadaan Maskur dalam menanggapi laporan Australian Federal Police (AFP) yang mengungkapkan adanya dua mantan pilot asal Indonesia yang terindikasi mendukung ISIS. Salah satu diantaranya adalah Ridwan Agustin, mantan pilot AirAsia, yang melalui penyelidikan atas akun facebooknya, bersimpati dan berhubungan lewat internet dengan para pentolan ISIS.
Ridwan Agustin, antara lain diketahui berteman di Facebook dengan Heri Kustyanto alias Abu Azzam Qaswarah Al Indonesy. Heri Kustyanto, menurut Jones, satu dari tiga orang Indonesia yang dilatih sebagai jajaran elit ISIS. Salah seorang rekan Heri Kustyanto adalah Maskur.
Sidney Jones menambahkan, dalam rentang waktu 1 Maret hingga 1 Juni 2015, ditengarai ada 44 warga Indonesia yang terbunuh di Suriah dan Irak. Menurut data pemerintah yang dikutip oleh The Intercept, diperkirakan sudah 300 warga Indonesia yang bepergian ke Timur Tengah sejak tahun 2012 untuk aktivitas terorisme.
Editor : Eben E. Siadari
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...