Orang Kaya Baru Naik Pesat di Masa Pemerintahan Jokowi
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Perbaikan infrastruktur dan ketrampilan dalam bekerja akan membantu Indonesia mencapai pertumbuhan jumlah orang kaya baru tercepat kedua di dunia setelah India. Jumlah orang kaya baru di Indonesia akan naik menjadi nyaris delapan kali lipat pada tahun 2020 nanti.
Demikian kesimpulan laporan terbaru dari Economist Inteligent Unit (EIU), yang dilansir Rabu (25/3). Dalam laporan itu yang dimaksud sebagai orang kaya baru atau new wealth builders (NWB) adalah rumah tangga yang memiliki aset keuangan antara US$ 100.000 hingga US$ 2 juta. Bila dihitung dengan kurs Rp 13 ribu per dolar AS, itu berarti antara Rp 1,3 miliar - Rp 26 miliar.
Menurut laporan EIU, orang kaya baru di Indonesia akan meningkat jumlahnya dari 240 ribu rumah tangga pada tahun 2014 menjadi 1,9 juta rumah tangga pada 2020 atau naik hampir delapan kali. Total kekayaan mereka, naik dari US $ 42, 1 juta pada 2014 menjadi US$ 361,9 juta pada tahun 2020, setahun sesudah periode pertama pemerintahan Jokowi berakhir..
Laporan itu menambahkan, para orang kaya baru ini umumnya adalah para profesional swasta yang tidak terkait dengan pemerintah (self made professionals), eksekutif perusahaan dan entrepreneur. Tumbuhnya orang-orang kaya baru ini di Indonesia, lanjut laporan itu, terutama didorong oleh pertumbuhan konsumsi swasta, yang menurut EIU, akan tumbuh 5,6 persen per tahun. Tenaga kerja yang lebih terlatih juga akan memungkinkan Indonesia mengisi pekerjaan di bidang manufaktur yang pernah beralih ke Tiongkok.
EIU mengatakan Indonesia berada di peringkat kedua dalam soal kecepatan pertumbuhan orang terkaya baru setelah India. India berada di tempat terdepan, dimana pada tahun 2020 jumlah orang kaya baru mereka diproyeksikan akan naik lebih dari 10 kali lipat menjadi 4,9 juta rumah tangga dari 481 ribu rumah tangga di tahun 2014.
Kekayaan mereka diproyeksikan juga tumbuh 10 kali lipat menjadi US$ 879,7 juta pada tahun 2020, dari US$ 84,7 juta pada 2014.
Jumlah orang kaya baru di negara-negara maju sampai saat ini, menurut EIU, masih lebih banyak dibandingkan dengan orang kaya baru di negara-negara sedang berkembang, dengan perbandingan 171 juta rumah tangga dan 97 juta rumah tangga. Namun setelah tahun 2020, menurut laporan yang disponsori Citibank tersebut, perbandingannya akan berubah.
Di seluruh dunia, menurut laporan EIU, jumlah kekayaan orang kaya baru mencapai US$ 88 triliun dan akan naik menjadi US$ 145 triliun pada tahun 2020 dengan pertumbuhan rata-rata per tahun 7,3 persen.
India, Indonesia, Vietnam, Thailand dan Filipina - sesuai dengan urutan - adalah negara-negara yang diproyeksikan memiliki pertumbuhan orang kaya baru tercepat di Asia. Hanya saja, kawasan Asia-Pasifik masih kalah dibandingkan dengan kawasan Amerika Latin dalam soal pertumbuhan rumah tangga orang kaya baru.
Editor : Eben Ezer Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...