Orang Kedua IRGC Iran Tewas dalam Serangan Israel di Suriah
Lima tentara Suriah tewas dalam serangan pada hari Minggu.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Orang Kedua Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang bertugas sebagai penasihat militer di Suriah tewas dalam serangan udara Israel di dekat Damaskus, media pemerintah Iran melaporkan pada hari Minggu (2/4).
"Meqdad Mehghani Jafarabadi, seorang anggota Garda Revolusi, terluka dalam serangan kriminal rezim Zionis pada hari Jumat (31/3) dan menjadi martir karena parahnya luka-lukanya," kata IRGC dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu.
“Kejahatan rezim Zionis tidak akan terjawab dan mereka akan membayarnya,” tambah mereka.
Israel telah bertahun-tahun melakukan serangan terhadap apa yang digambarkannya sebagai target terkait Iran di Suriah, di mana pengaruh Teheran telah tumbuh sejak mulai mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada 2011.
Iran mengatakan para perwiranya bertugas sebagai penasehat di Suriah atas undangan Damaskus. Lusinan anggota Garda Revolusi termasuk perwira senior tewas di Suriah selama perang.
Serangan udara pada hari Jumat, serangan keenam oleh Israel di Suriah pada bulan Maret menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, juga menewaskan perwira Pengawal Revolusi dan penasihat militer lainnya, Milad Haydari.
Serangan Hari Minggu
Sementara itu, lima tentara Suriah terluka dalam serangan udara Israel di dekat kota barat Homs pada hari Minggu (2/4) pagi, kata kantor berita negara Suriah SANA.
Serangan itu adalah yang ketiga Israel dalam beberapa hari terakhir setelah Damaskus menjadi sasaran pada malam 30 dan 31 Maret, menurut badan tersebut.
“Hari ini sekitar pukul 00:35, musuh Israel melakukan serangan udara dari timur laut Beirut yang menargetkan posisi di kota Homs dan provinsinya,” SANA melaporkan pada hari Minggu, mengutip sumber militer.
Pertahanan udara Suriah mencegat beberapa rudal, tetapi lima tentara terluka dan beberapa kerusakan material dilaporkan, tambah sumber itu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan itu menargetkan beberapa posisi militer pasukan pemerintah Suriah dan kelompok pro Iran di Homs.
LSM itu mengatakan ledakan mengguncang kota dan kebakaran terjadi di pusat penelitian, dengan ambulans menuju ke lokasi serangan.
Direktur Observatorium, Rami Abdul Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa selain lima tentara Suriah yang terluka, beberapa pejuang yang berafiliasi dengan Iran di pusat penelitian telah tewas dalam serangan itu.
Israel telah melakukan tujuh serangan udara di Suriah bulan ini, menurut Observatorium, yang memiliki jaringan sumber yang luas di negara itu.
Sementara Israel jarang mengomentari serangan yang dilakukannya di Suriah, Israel telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya Iran memperluas jejaknya di negara yang dilanda perang itu.
Bulan lalu, serangan udara Israel menewaskan 15 orang di distrik Damaskus yang menampung badan-badan keamanan negara, kata Observatorium saat itu.
Pekan lalu, serangan rudal Israel menghancurkan gudang senjata yang diduga digunakan oleh milisi yang didukung Iran di bandara Aleppo Suriah, kata pemantau perang.
Pada 7 Maret, tiga orang tewas dalam serangan Israel di bandara yang sama yang membuatnya tidak berfungsi. Itu dibuka kembali tiga hari kemudian.
Perang Suriah pecah pada tahun 2011. Sekitar 500.000 orang telah tewas dan sekitar setengah dari populasi pra-perang Suriah telah diusir dari rumah mereka. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...