Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:58 WIB | Kamis, 01 Oktober 2015

Orang Malaysia di ISIS Dilatih Jadi Penembak dan Pengebom

Diduga pelaku bom bunuh diri Fadzly Ariff Zainal Ariff, 31, yang juga dikenal sebagai Abu Ubaidah, tewas dalam serangan di Fallujah, Irak, pada 26 September (Foto: thestar.com.my)

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Orang-orang Malaysia yang telah direkrut oleh ISIS di Suriah masuk ke tingkat yang lebih tinggi sebagai pelaku teroris . Mereka meninggalkan pekerjaan mereka sebagai tukang bersih-bersih untuk menjadi penembak dan pelaku bom bunuh diri di Irak.

Sebelumnya mereka dipekerjakan sebagai tukang bersih-bersih dan penjaga di kemah mereka. Orang Malaysia yang telah menjadi ISIS dijanjikan untuk menjadi “jihad” sekarang sedang dilatih untuk menjadi penembak dan pelaku bom bunuh diri dengan tujuan yang spesifik untuk mengambil kembali kekuasaannya di Irak.

Kepala Divisi Anti Teroris Bukit Aman Senior Assistant Commissioner Datuk Ayub Khan berkata bahwa kelompok teroris tersebut sekarang mengandalkan orang Malaysia untuk mengambil misi khusus di seluruh bagian Irak.

“Kehadiran ISIS di Suriah cukup solid, tetapi kelompok mereka kehilangan kendali di Irak sebab sebagian wilayah telah diambil kembali oleh pasukan Irak.”

“Intelijen kami menunjukkan bahwa mereka lebih mengandalkan orang Malaysia untuk misi menyerang terhadap beberapa struktur kota penting di Irak.” Katanya kepada The Star Rabu (30/9).

Ayub mengatakan bahwa militan Malaysia, diambil dari sel Khatibah Nusantara di Suriah untuk ikut dalam operasi pasukan khusus.

“Khatibah Nusantara terdiri dari pejuang ISIS Malaysia dan Indonesia. Mereka bersama karena kesamaan bahasa dan keinginan,” katanya.

Perkembangan baru ini terungkap menyusul kematian tiga warga Malaysia di Irak, diyakini pada operasi misi khusus, kata Ayub.

Salah satu dari mereka adalah Zid Saharani Mohamed Esa, 43 tahun, yang meninggal karena bentrokan dengan pasukan Irak di Bayji, Irak, pada 29 Agustus.

“Kami percaya dia adalah salah satu penembak yang ditugaskan untuk membunuh target di pemerintahan Irak di Bayji.

“Zid, yang di kenal sebagai Abu Hoor, pergi ke Suriah pada Juli tahun lalu. Dia pergi ke Bangkok dan terbang ke Turki sebelum melalui perjalanan yang aman ke Suriah melalui jalur darat.

“Sebelum ini, dia terlibat dengan Kumpulan Mujahidin Malaysia dan ditahan di bawah ISA (Internal Security Act) pada tahun 2002,” katanya.

Ayub berkata dua orang yang terbunuh lainnya adalah Muhamad Syazani Mohd Salim, 28 tahun, dan Fadzly Ariff Zainal Ariff, 31 tahun.

Muhamad Syazani, yang dikenal sebagai Abu Aydan, terbunuh di Bayji pada pertempuran dengan pasukan Irak pada 18 September. Di percaya sebagai bagian dari Infanteri ISIS yang dilatih untuk memenuhi misi tertentu.

“Dia pergi ke Suriah pada 23 September melalui Istanbul bersama dengan kakaknya yang paling tua Muhamad Syazwan,” kata Ayub.

Fadzly Ariff Zainal Ariff meninggal pada 26 September setelah mengendarai truk dengan muatan 7 ton barang peledak di jembatan di Buhayrat, yang berlokasi di Fallujah.

Penyerangan tersebut juga menewaskan anggota dari pasukan Irak.

“Intelijen kami mengindikasi bahwa Fadzly Ariff, yang di kenal sebagai Abu Ubaidah, berusaha melakukan bom bunuh diri dua kali tetapi gagal karena kesalahan teknis beberapa waktu yang lalu, kata Ayub, menambahkan bahwa mantan penjual burger tersebut pergi ke Suriah pada 11 Oktober 2013.

SAC Ayub berkata bahwa ibu dari Fadzly Ariff yaitu Azizah Md Yusof ditahan di bawah pasukan pengamanan (tindakan khusus) yang terjadi pada 28 April tahun lalu karena bertujuan untuk mendukung ISIS, dan ditahan pada 23 May di tahun yang sama.

Kematian tersebut menambah jumlah orang Malaysia yang meninggal di Suriah dan Irak menjadi 14 orang.

“Bersama dengan kematian tersebut melibatkan orang Malaysia di kedua negara tersebut, sulit untuk mendapatkan sampel DNA mereka untuk memverifikasi dan mengidentifikasi yang melibatkan pasukan militer,” katanya, menambahkan bahwa mereka mengandalkan jaringan intelijen mereka.

Dan sekarang, katanya, Bukit Aman telah mengidentifikasi 69 orang Malaysia dengan ISIS di Suriah.

“Sebelumnya, para militan yang bergabung dengan anggota teroris seperti Front al Nusra, al-Qaeda afiliasi resmi di Suriah.

“Namun, kecenderungan ini telah berhenti karena semua dari mereka telah bergabung dengan ISIS,” katanya.

Angka resmi yang ada adalah 69, SAC Ayub berkata bahwa angka tersebut bisa mencapai 100 orang Malaysia di Suriah, termasuk anak kecil. (thestar.com.my)

Editor: Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home