Orang Nomor Dua Al Qaeda Terbunuh di Teheran
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria dan putrinya yang terbunuh di Teheran pada musim panas bukanlah warga negara Lebanon seperti yang dilaporkan kantor berita Iran, Fars, pada saat itu, menurut laporan New York Times pada hari Jumat (13/11).
Faktanya, pria itu adalah seorang kelahiran Mesir dan orang nomor dua di kelompok Al-Qaeda, Abou Mohammed Al-Masri, yang dicari oleh Amerika Serikat. Dia dituduh berperan dalam pemboman beberapa kedutaan besar AS di Afrika, menurut laporan yang mengutip pejabat intelijen.
Al-Masri dan putrinya, Miriam, ditembak mati dalam operasi oleh Israel "atas perintah Amerika Serikat," kata Times. Al-Masri, yang menurut laporan berusia sekitar 58 tahun, adalah salah satu pendiri Al-Qaeda dan pada posisi penerus pemimpin kelompok teroris saat ini, Ayman al-Zawahiri.
Miriam dilaporkan adalah janda dari putra ke-11 Osama bin Laden, Hamza, yang merupakan pewaris ayahnya dalam kelompok teroris tersebut. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pembunuhan Hamzah pada September 2019.
Tidak jelas mengapa Iran memberikan menyembunyikan pembunuhan dan identitas Al-Masri, atau mengapa para pejabat Iran tampaknya menutupi kasus kematiannya.
Dalam artikel di Times, pejabat intelijen mengatakan bahwa dia telah "hidup dengan bebas di distrik Pasdaran di Teheran, pinggiran kota kelas atas, setidaknya sejak tahun 2015."
Berita sebelumnya yang diterbitkan di Iran dan Lebanon bahwa seorang guru Lebanon dan putrinya ditemukan tewas, ia diidentifikasi sebagai “Habib Daoud”. The New York Times mengatakan bahwa nama itu adalah aliasnya.
"Pejabat kontra terorisme Amerika Serikat percaya bahwa Iran mungkin telah mengizinkan mereka untuk tetap menjalankan operasi melawan Amerika Serikat, musuh bersama (mereka)," kata laporan Times.
Kementerian luar negeri Iran, menurut laporan Al Arabiya, pada hari Sabtu membantah laporan New York Times dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada "teroris" Al-Qaeda di tanah Iran.
"Dari waktu ke waktu, Washington dan Tel Aviv mencoba mengikat Iran dengan kelompok-kelompok tersebut dengan berbohong dan membocorkan informasi palsu ke media untuk menghindari tanggung jawab atas kegiatan kriminal kelompok ini dan kelompok teroris lainnya di kawasan itu," kata kementerian itu.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...