Orkestra Paris Konser Tanpa Penonton
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Renaud Capuçon, pemain biola Prancis yang terbiasa bermain di ruangan berisi lebih dari 2.000 orang, tampil pada di sebuah auditorium kosong, Kamis (28/5) malam, tetapi ia mengatakan pengalaman tersebut tidaklah buruk.
"Rasanya seperti hidup kembali," kata dia seperti dilansir Reuters. Pertunjukan itu adalah kali pertamanya berada di aula konser Philharmonie de Paris sejak wabah COVID-19 merebak dan membuat semua konser dibatalkan pada Maret lalu.
"Kami semua sangat senang bisa bermain lagi setelah periode panjang di mana semua ditutup. Rasanya seperti lahir kembali."
Capucon dan orkestra string 23 orang pada Kamis malam menampilkan "Metamorphosen" karya komposer Jerman Richard Strauss.
Auditorium berkapasitas 2400 orang itu kosong melompong, hanya ada satu atau dua staf mengenakan masker, sesuai kebijakan pemerintah Prancis yang melarang perkumpulan orang-orang dalam jumlah massal.
Anggota orkestra tidak diwajibkan mengenakan masker, tapi tempat duduk mereka di panggung harus berjarak setidaknya satu meter satu sama lain.
Meski auditorium kosong, pertunjukan mereka tetap ditonton secara virtual. Orang-orang menonton dan mendengarkan musik mereka di rumah lewat live streaming dari laman resmi gedung konser.
Capucon mengatakan sebelumnya ketika dia memainkan karya Strauss, komposisi bernada sendu yang berakhir dengan nada suram, dia merasa lebih sesuai bila itu disambut tanpa tepuk tangan.
Wabah COVID-19 membuat akhir dari pertunjukan mereka disambut dengan keheningan. "Sangat cocok," kata musisi itu. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...